Jumat, 13 Mei 2016

Cerita Dewasa - Lubang Memek Yang Kecil

{ Nonton Juga Ya Film Dewasa DisiniFILM SEMI Online }

Cerita Dewasa - Saya ngekost di mana tempat kostku jadi satu pada pria serta wanita kebetulan kamarku bersebelahan dengan kamar gadis, dia orangnya manis senyumnya itu yang membikin saya kagum, dalam kamar kostku ada tembok yang memanglah disengaja buat ventilasi hawa, terlebih dulu saya tutup dengan kertas putih namun lantaran sebelahku pengghuninya cewek jadi saya terlepas kertas putih itu. hingga saya bisa bebas serta terang lihat apa yang berlangsung pada kamar di sebelahku itu. 

Cerita Dewasa - Lubang Memek Yang Kecil

Satu malam saya mendengar nada pintu di samping kamarku di buka, lantas saya seperti umumnya naik ke atas meja untuk mengintip. Nyatanya gadis itu baru pulang dari sekolahnya…, namun kok hingga larut malam begini tanyaku dalam hati. 

Gadis manis itu yang terakhir namanya kuketahui yakni Marsa, menyimpan tasnya lantas mencopot sepatunya lalu mengambil satu gelas air putih serta meminumnya…, pada akhirnya dia duduk di kursi sembari mengangkat kakinya menghadap pada lubang angin tempat saya mengintip. 

Marsa serupa sekali tak dapat lihat ke arahku lantaran lampu kamarku sudah kumatikan hingga jadi saya yang bisa leluasa lihat kedalam kamarnya. 

Pada posisi kakinya yang diangkat diatas kursi, tampak terang celana dalamnya yang putih dengan gundukan kecil di tengahnya…, lantas saja mendadak penisku yang ada dalam celanaku automatis mulai ereksi. 

Mataku mulai melotot lihat keindahan yang tidak ada duanya, terlebih saat Marsa lantas bangkit dari kursi serta mulai melepas pakaian serta rok sekolahnya hingga saat ini tinggal BH serta celana dalamnya. Sebentar dia bercermin memerhatikan badannya yang ramping putih serta tangannya mulai meluncur pada payudaranya yang nyatanya masihlah kecil juga. 

Diusapnya payudaranya dengan lembut. Dipuntirnya pelan puting susunya sembari memejamkan mata, rupanya dia mulai rasakan nikmat, lantas tangan satunya meluncur ke bawah, ke celana dalamnya digosoknya dengan pelan, tangannya mulai masuk ke celananya serta bermain lama. 

Saya bergetar lemas memandangnya, sedang penisku sangatlah tegang sekali. Lantas kulihat Marsa mulai melepas celana dalamnya dan…, Wowww, belum ada bulunya serupa sekali, satu vagina yang menggunduk seperti gunung kecil yang tidak berbulu. Ohh, demikian indah, demikian menakjubkan. Lantas kulihat Marsa naik ke tempat tidur, menelungkup serta menggoyangkan pantatnya seperti tengah bersetubuh. 

Marsa menggoyang pantatnya ke kiri, ke kanan…, naik serta turun…, rupanya tengah mencari kesenangan yang menginginkan sekali dia rasakan, namun hingga lama Marsa bergoyang rupanya kesenangan itu belum diraihnya, Lantas dia bangkit serta menuju kursi serta ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sembari digoyang serta ditekan maju mundur. 

Kasihan Marsa…, rupanya dia tengah terangsang berat…., nada nafasnya yang ditahan melukiskan dia tengah berupaya mencapai serta mencari kesenangan surga, Tetapi belum juga usai, Marsa lalu mengambil spidol…, dibasahi dengan ludahnya lantas pelan-pelan spidol itu dimasukan ke lubang vaginanya 

Demikian spidol itu masuk sekitaran satu atau dua centi matanya mulai merem melek serta erangan nafasnya semakin memburu, 

“Ahh…, ahh”, Lantas dicopotnya spidol itu dari vaginanya, saat ini jari tengahnya mulai juga dicolokkan kedalam vaginanya…, pertama…, jari itu masuk hanya kukunya lalu dia dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam yakni setengahnya, dia melenguh, 

“Oohh…, ohh…, ahh”, namun heran saya jadinya, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, kurang nikmat rupanya…, lantas dia lihat seputar mencari sesuatu…, saya yang melihat semuanya benar-benar telah tak tahan lagi. 

Penisku sangatlah mengeras serta tegang mengagumkan, lantas kubuka celana dalamku serta saat ini penisku bebas bangun lebih gagah, semakin besar lagi ereksinya lihat vagina si Marsa yang tengah terangsang itu. 

Lantas saya mengintip lagi serta saat ini Marsa rupanya tengah tempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya. Saat ini gerakannya maju mundur sembari menekannya dengan kuat, lama dia berbuat seperti itu…, serta mendadak dia melenguh, “Ahh…, ahh…, ahh”, rupanya dia sudah meraih kesenangan yang dicari-carinya. 

Sesudah usai, dia lantas berbaring ditempat tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Saat ini posisinya pas ada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang beralih warna jadi agak kemerah-merahan lantaran digesek selalu dengan ujung kursi serta meja. 

Tampak terang vaginanya yang menggembung kecil seperti kue apem yang menginginkan rasa-rasanya kutelan, kulumat habis…, serta tanpa ada merasa tanganku mulai menghimpit biji penisku serta kukocok penisku yang tengah dalamn posisi “ON”.

Kuambil sedikit cream pembersih muka serta kuoleskan pada kepala penisku, lantas kukocok selalu, kukocok naik turun serta, “Akhh”, saya mengeluh pendek saat air maniku muncrat ke tembok sembari mataku tetaplah memandang pada vagina Marsa yang masihlah telentang ditempat tidurnya. 

Sangat nikmat rasa-rasanya masturbasi sembari melihat Marsa yang masihlah berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada lubang angin, serta rupanya dia ketiduran, mungkin saja raih serta capek. 

Besok harinya saya bangun kesiangan, lantas saya mandi serta cepat-cepat pergi ke kantor. Di kantor seperti umum banyak kerjaan menumpuk serta rasa-rasanya hingga jam sembilan malam saya baru usai. Meja kubereskan, computer kumatikan serta saya pulang naik taksi serta sekitaran jam sepuluh saya hingga ke tempat kostku. 

Sesudah makan malam tadi di jalanan, saya masihlah buka kulkas serta meminum bir dingin yang tinggal dua botol. Saya duduk serta menyalakan TV, ku-stel volumenya cukup pelan. Saya memanglah orang yg tidak sukai berisik 

Dalam bicarapun saya suka nada yang pelan, bila ada wanita di kantorku yang bertemura keras, saya segera menghindar, saya tak sukai. Acara TV rupanya tak ada yang bagus, lantas kuingat kamar sebelahku, Marsa…, yang tadi malam sudah kusaksikan semuanya yang bikin saya begitu menginginkan memilikinya 

Saya naik ke tempat umum serta mulai lagi mengintip ke kamar samping. Marsa yang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun mengisyaratkan kalau dia tengah benar-benar tidur nyenyak. 

Mendadak nafsu jahilku muncul, serta selekasnya kuganti celana panjangku dengan celana pendek serta dalam celana pendek itu saya tak menggunakan celana dalam lagi, saya telah nekat, kamar kostku kutinggalkan serta saya pura-pura duduk diluar kamar sembari merokok sebatang ji sam su. 

Sesudah kulihat kondisinya aman serta tak ada lagi orang, nyatanya pintunya tak di kunci, mungkin saja dia lupa atau memanglah telah ngantuk sekali, jadi dia tak pikirkan lagi mengenai kunci pintu. 

Dengan berjingkat, saya masuk ke kamarnya serta pintu segera kukunci pelan dari dalam, kuhampiri tempat tidurnya, lantas saya duduk ditempat tidurnya memandangi berwajah yang mungil serta, “Alaamaak”, Marsa menggunakan daster yang tidak tebal, daster yang tembus pandang hingga celana dalamnya yang saat ini berwarna merah muda begitu terang terbayang dihadapanku. 

“Ohh…, glekk”, saya menelan ludah sendiri serta repotnya, penisku segera tegang prima hingga keluar dari celana pendekku. Kulihat berwajah, matanya, alisnya yang tidak tipis, serta hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk sinyal kalau gadis ini memiliki nafsu besar dalam seks 

Itu memanglah rahasia lelaki untuk yang tahu. Menginginkan rasa-rasanya saya segera menubruk serta mejebloskan penisku kedalam vaginanya, namun saya tidak ingin asal-asalan seperti itu. 

Sesudah saya meyakini kalau Marsa betul-betul telah nyenyak, pelan-pelan kubuka tali dasternya, serta terbukalah, lantas saya sampirkan ke samping. Saat ini kulihat pahanya yang putih kecil serta padat itu. Sungguh satu panorama yang begitu menakjubkan 

Terlebih celana dalamnya yang mini bikin gundukan kecil seperti gunung merapi yang masihlah ditutupi oleh awan bikin penisku mengejat-ngejat serta mengangguk-ngangguk. Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang masihlah tertutup itu 

Saya diam sebentar takut bila kalau Marsa bangun, saya dapat terkena malu, namun rupanya Marsa betul-betul tertidur nyenyak, lantas saya mulai mengungkap celana dalamnya serta lihat vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, seperti kue apem yang ujungnya ditempeli satu kacang. 

“Huaa”, saya merinding serta gemetar, kumainkan jariku pada pinggir vaginanya, kuputar selalu, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada lubang kecil yang benar-benar indah, bulunyapun masihlah tidak tebal serta lembut. Penisku rasa-rasanya semakin ereksi berat, saya mendesah lembut. 

Ahh, indahnya kau Marsa, begitu kuingin memilikimu, saya menyayangimu, cintaku segera cuma untukmu. Oh, saya terkejut sebentar saat Marsa bergerak, rupanya dia menggerakkan tangannya sebentar tanpa ada sadar, lantaran saya mendengar nafasnya yang teratur bermakna dia tengah tidur nyenyak. 

Lantas dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan-lahan tanpa ada bunyi, pelan, pelan, serta lepaslah celana dalam dari tempatnya, lalu kulepas dari kakinya hingga saat ini Marsa betul-betul telanjang bulat. 

Mengagumkan, indah sekali memiliki bentuk, dari kaki hingga berwajah kutatap tidak berkedip. Payudaranya yang masihlah berbentuk puting itu begitu indah sekali. Akh, begitu mengagumkan, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup aroma wanginya yang khas. Oh, saya betul-betul tak tahan, lantas lidahku kumainkan di sekitaran vaginanya. 

Saya memanglah populer sebagai si pintar lidah, lantaran tiap-tiap wanita yang telah pernah terkena lidahku atau jilatanku pastinya akan ketagihan, saya memanglah jago memainkan lidah, jadi saya praktekan pada vagina si Marsa ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggir lantas sekali-kali berniat kusenggol clitorisnya yang indah itu. 

Lalu gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang berniat kuulur panjang, saya usap selalu, saya colok selalu, kujelajahi gua indahnya hingga makin lama gua itu mulai basah, lembab serta berair. Oh, enaknya air itu, aroma yang khas membuatku terkejet-kejet, penisku telah tak sabar lagi, namun saya masihlah takut bila kalau Marsa terbangun dapat runyam nanti 

Namun tekanan kuat pada penisku sangatlah besar sekali. Nafasku betul-betul tak karuan, namun kulihat Marsa tetap masih saja nyenyak tidurnya. -Akupun lebih semangat lagi, saat ini semuanya kekuatan lidahku kupraktekan sekarang ini juga, mengagumkan memanglah, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang telah basah. 

Rasa-rasanya seperti telah siap menunggu tibanya senjataku yang telah berontak untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tidak tebal punya Marsa, tetapi kutahan sebentar, lantaran lidahku serta jilatanku masihlah asik bermain disana, masihlah memberi kesenangan yang begitu mengagumkan untuk Marsa. 

Sayang Marsa tertidur nyenyak, apabila Marsa bisa rasakan dalam kondisi sadar tentu begitu mengagumkan kesenangan yang tengah dirasakannya itu, namun meskipun Marsa sekarang ini tengah tertidur nyenyak dengan cara psycho sex yang jalan dengan cara alami serta biologis, …nikmat yang sangat begitu itu tentu terbawa dalam mimpinya 

Itu tentu serta tentu, meskipun yang dirasakannya saat ini cuma sekitaran 25%, Buktinya dengan nafasnya yang mulai tersengal serta tak teratur dan vaginanya yang telah basah, itu mengisyaratkan aspek psycho tsb telah bekerja dengan baik. Hingga nikmat yang mengagumkan itu masihlah bisa dirasa seperempatnya dari keseluruhannya bila di waktu sadar. 

Pada akhirnya Lantaran kupikir telah cukup rasa-rasanya lidahku bermain di vaginanya, jadi pelan-pelan penisku yang memanglah telah minta selalu mulai sejak tadi kuoles-oleskan dahulu sebentar pada ujung vaginanya, lantas pada clitorisnya yang mulai memerah lantaran nafsu, rasa basah serta hangat pada vaginanya bikin penisku bergerak sendiri automatis seperti mencari-cari lubang gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. 

Serta saat penisku di rasa telah cukup bermain di daerah istimewanya, jadi dengan hati-hati tetapi tentu penisku kumasukan perlahan kedalam vaginanya…, pelan, pelan serta, “sleeppp…, sleseppp”, kepala penisku yang gundul telah tak terlihat lantaran batas di kepala penisku telah masuk kedalam vagina Marsa yang hangat nikmat itu. 

Lantas kuperhatikan sebentar berwajah, Masihlah!.., dia, Marsa masihlah nyenyak saja, cuma sebentar saja terkadang nafasnya agak sedikit tersendat, 

“Ehhss…, ehh…, sss”, seperti orang ngigau. Lantas kucabut lagi penisku sedikit serta kumasukkan lagi agak lebih dalam kurang lebih nyaris setengahnya, 

“Akhh…, ahh, begitu enaknya, begitu nikmatnya vaginamu Marsa, begitu seretnya lubangmu sayang”. Oh, gerakanku berhenti sebentar, kutatap lagi berwajah yang benar-benar cantik yang mencerminkan sumber sex yang mengagumkan dari muka mata serta hidungnya yang agak menekuk sedikit,.. ohh Marsa, 

Begitu sempurnanya badanmu, begitu nikmatnya vaginamu, begitu enaknya lubangmu. Oh, apa pun yang berlangsung saya bakal bertanggungjawab untuk semua ini. Saya begitu menyayangimu. 

Lantas kembali kutekan agak dalam lagi penisku agar dapat masuk lebih jauh lagi kedalam vaginanya, “Bleeeess…, blesssess”, “Akhh…, akhh”, sungguh mengagumkan, sungguh sangat nikmat vaginanya, belum pernah sampai kini ada wanita yang memiliki vagina seenak serta segurih punya Marsa ini. 

Saat kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Marsa agak tersentak sedikit, mungkin saja dalam mimpinya dia rasakan kaget serta nikmat juga yang mengagumkan serta nikmat yang sangat begitu saat senjataku benar-benar masuk, lagi-lagi dia mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang saya meyakini sekali kalau Marsa tentu merasakannya meskipun di rasa dalam tidurnya. 

Akupun sekian, saat penisku telah masuk semuanya kedalam vaginanya, kutekan lagi hingga tenggelam habis, lantas kuangkat lagi serta kubenamkan lagi sembari kugoyangkan perlahan-lahan ke kanan kiri serta ke atas serta bawah 

Gemetar tubuhku rasakan nikmat yang sebenarnya yang didapatkan oleh vagina Marsa ini, aneh begitu mengagumkan, vaginanya begitu menggigit lembut, mengisap pelan dan lembut serta meremas senjataku dengan lembut serta kasih sayang. Betul-betul vagina yang mengagumkan. Oh Marsa, tidak bakal kutinggalkan anda. 

Lantas dengan lebih semangat lagi saya mendayung dengan kecepatan yang taktis sembari bikin goyangan serta gerakan yang memanglah telah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan Marsa ini. Pada akhirnya senjataku kubenamkan habis ke basic vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam-dalam. 

Aakh, sumur Marsa memanglah bukan main, meskipun lubang vaginanya itu kecil namun aneh bisa menyimpan senjata meriam milikku yang kurasa cukup besar serta panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di sekitaran batang penisku ini, vagina yang mengagumkan. 

Makin lama, saat penisku betul-betul kuhunjamkan habis dalam-dalam pada vaginanya, saya mulai rasakan seperti rasa nikmat yang mengagumkan, yang bakal muncrat dari lubang perkencinganku. 

“Ohh…, ohh”, kupercepat gerakanku naik turun, serta pada akhirnya muncratlah air maniku didalam vaginanya yang sempit itu. Saya segera lemas, serta selekasnya kucabut penisku itu, takut Marsa terbangun. 

Serta sesudah usai, saya selekasnya membereskan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu halnya dasternya juga saya gunakan lagi kepadanya. Sebelumnya kutinggalkan, saya kecup dahulu keningnya sebagai sinyal sayang dariku 

Sayang yang benar-benar muncul dari diriku, serta pada akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan serta pintunya kututup lagi. Saya masuk lagi ke kamarku, berbaring ditempat tidurku, sembari menerawang, saya menghayati permainan tadi. Oh, sungguh satu kesenangan yang tidak ada taranya. Serta Akupun tertidur dengan nyenyak. 

Esok harinya seperti umum saya bangun pagi, mandi serta siap pergi ke kantor, tetapi saat akan tutup pintu kamar, mendadak Marsa keluar serta tersenyum padaku. 

“Mau pergi Pak? ”, tanyanya, saya dengan gugup pada akhirnya mengiyakan ucapannya, lantas kujawab dengan pertanyaan lagi. 

“Kok Marsa tidak sekolah? ”. 

“Nanti Pak, Marsa giliran masuk siang”, akupun tersenyum serta Marsapun lantas bergegas ke depan tempat tinggal, rupanya ingin mencari tukang bubur ayam, perutnya lapar mungkin. Taxi kucegat serta saya segera pergi ke kantor.

Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com