Jumat, 31 Maret 2017

MAKING LOVE DENGAN SEORANG MANAJER SEKSI YANG SEDANG LIBURAN

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Cerita seks nyata ini bermula ketika saya mengikuti test penerimaan karyawan di sebuah perusahaan di kota Mataram. Pada hari Sabtu jam 10.20 yang telah ditentukan, saya akan diinterview pada session terakhir agar lolos

“Saudara Andi, silakan” panggil resepsionis cewek itu mengajak saya ke sebuah ruangan

Di ruangan itu sudah duduk seorang wanita yang cantik, seperti artis mandarin yang ternyata adalah seorang Manager HRD Memakai setelan hem, dalamnya berwarna putih dan jasnya merah serta dipadu rok mini merah, kulitnya putih bersih karena masih ada keturunan tionghoa Saya perkirakan umurnya masih muda sekitar 26 tahunan

“Permisi Bu ”

“Selamat pagi, silakan duduk” sapanya ramah mempersilakan saya duduk di sofa yang cuma dibatasi dengan meja kecil hingga kami saling berhadapan

“Oh ya, kenalkan saya Helen”
“Andi Bu” jawab saya sambil bersalaman dengannya
“Panggil Mbak aja ya”
“Iya Mbak”

Setelah acara tanya jawab mengenai bidang yang saya lamar dan bagaimana tanggapan dari perusahaan, akhirnya sampailah pada pertanyaan yang terakhir

“Dulu apa pekerjaannya, Andi?” tanya Helen sambil menopangkan sebelah kakinya yang putih itu

Duh cantiknya cewek ini, udah putih, cantik lagi seperti artis Mandarin di Hongkong itu, pikirku Kuperkirakan tingginya 170 cm/56 kg dengan pinggang yang langsing, pokoknya seksi deh

“Sampai sekarang sih masih sebagai free guide” jawab saya jujur
“Maksudnya ?”
“Pemandu tour lepasan untuk turis domestik, begitu”
“Oh gitu, sebetulnya perusahaan ini membutuhkan orang yang berkualitas tinggi”
“Jadi maaf ya, Andi belum bisa memenuhi syarat yang ditentukan perusahaan”
“Nggak apa-apa kok Mbak, saya bisa menerimanya”
“Oh ya, saya cuma sebentar di Lombok ini, kira-kira dua mingguan”
“Maksud Mbak ?” tanya saya nggak ngerti
“Kalo saya minta Andi menjadi tour guide saya selama dua minggu, berapa biayanya?”

“Terserah Mbak aja, pokoknya ditanggung puas deh jalan-jalan ke pulau Lombok” jawab saya senang, meskipun tidak dapat pekerjaan tapi ada order nih, cantik lagi

“Besok ya, jam 09 00 di hotel Senggigi Beach, saya tunggu”
“Ya Mbak, pasti saya datang”
“Permisi Mbak”
“Ya, silakan” jawab Mbak Helen mengantar saya keluar ruangan

Tepat jam 09 20 esoknya, saya sampai di hotel Senggigi Beach tempat Mbak Helen menginap

“Selamat pagi Mbak, kamar Mbak Helen yang mana ya?” tanya saya pada recepsionis hotel itu
“Oh, Pak Andi ya, sudah ditunggu di lobi hotel sama Ibu Helen”
“Terima kasih Mbak”
“Sama-sama”

Ternyata Mbak Helen sudah menunggu di lobi dengan kaos ketat berwarna biru hingga samar-samar kelihatan payudaranya yang masih terbungkus BH menonjol di balik kaos gaulnya dan dipadu celana panjang jins, kelihatannya jauh sekali dari formalitas

“Maaf Mbak, kelamaan nunggu ya?”
“Nggak apa-apa kok, tapi panggil Helen aja ya”
“Ya Mbak E Eh Helen”
“Andi, bisa nyopir khan?”
“Bisa emangnya kenapa”
“Tadi saya pinjam mobil kantor untuk jalan-jalan”
“Oh, bisa kok Mbak, jadi kita nggak perlu pake taksi”
“ Helen pengin liat tempat gerabah dulu ya”
“Ya, ayo kita berangkat sekarang” ajak saya sambil menggandeng tangannya, rupanya Helen tidak keberatan saya gandeng tanggannya yang putih mulus itu

Pada jam 09 40 kami berangkat ke desa Banyumulek, tempat gerabah khas Lombok yang luarnya memakai anyaman rotan itu, jaraknya di luar kota Mataram Setelah sampai, Helen membeli beberapa gerabah hingga jam 12 10 dan kami kembali lagi ke Mataram untuk makan siang

“Terus mau kemana lagi Helen?” tanya saya padanya dalam mobil yang akan menuju hotel
“Temenin saya berenang yuk”
“Ayo, tapi saya nggak bawa baju renang nich”
“Ah, gampang nanti saya beliin, gimana?”
“OK boss”

Maka sampailah kami di hotel Senggigi Beach, ternyata kolam renang tidak begitu ramai dengan orang, cuma ada beberapa bule sedang berjemur

“Tunggu di sini ya Ndi, saya mau ganti baju dulu” celoteh Helen sambil berlalu ke ruang ganti

Setelah beberapa saat, wow Helen sudah berganti dengan baju renang yang seksi sekali, berwarna putih selaras dengan kulitnya dan payudaranya menonjol dari balik baju renangnya

“Ayo Ndi, kok bengong aja” katanya mengagetkan saya dan kami pun berenang di dalam kolam yang cukup besar itu

Kami berenang sampai jam 17 10 sore dan lalu Helen mengajak saya mengakhiri dulu acara renangnya

“Sampai besok ya Ndi”
“Ya, sampai besok Helen” jawab saya sambil menelan ludah karena membayangkan betapa putih dan seksinya Helen memakai pakaian renangnya itu

Beruntung sekali jika saya bisa memeluk atau bahkan making love dengannya Ah tapi itu cuma angan-angan saya saja untuk making love dengannya Hari berikutnya saya antar Helen ke pemandian alam Suranadi, tempat air awet muda di Narmada, dan beberapa tempat wisata lainnya

“Kita ke mall yuk” ajak Helen sambil menggandeng tangan saya mesra bagai sepasang kekasih saja

“Ada acara apa nich ke mall?” tanya saya sambil melirik Helen yang duduk dengan santai dan seenaknya, bahkan kadang-kadang rok mininya memperlihatkan hampir separuh lebih pahanya yang putih mulus hingga si boy jadi tidak tenang, kapan ya bisa bergesekan dengannya, pasti sedap, pikirku

“Saya mau beli pakaian atas nich” jawabnya

Selama sepuluh hari berlalu, kami sudah menjadi akrab sekali Siang itu Helen mengenakan kaos ketat putih bergambar panda yang dipadu dengan rok jins mini berwarna biru dengan sabuknya yang besar, saya tidak tahu apakah ini model baju gaul jaman sekarang atau kreasi Helen sendiri

Mall itu sungguh ramai pada saat hari Minggu, hingga saya bisa menggandeng pinggang Helen yang ramping itu dan wangi tubuhnya sungguh harum sekali Rupanya Helen tidak keberatan saya peluk pinggangnya Ini baru lumayan, pelan-pelan ada kesempatan nih para pembaca ceritaseks15.com

“Kita cari baju yuk” ajaknya ke toko baju dalam mall tersebut
“Okey ”
“Ini bagus nggak Ndi?” tanyanya sambil memperlihatkan hem merah
“Bagus juga kok Helen, cobain aja” jawabku
“Iya deh” jawabnya sambil menuju ruang ganti

Tentu saja saya mengikutinya dan membantu menutup kain tempat mencoba baju itu, namun yang membuat saya berdebar-debar, ternyata ada celah sedikit untuk mengintip ruang ganti itu, mungkin saja Helen tidak tahu atau pura-pura tidak tahu

Pertama-tama Helen membuka kaos ketat warna putihnya hingga sekarang tampak kelihatan BH warna kuningnya yang sungguh indah, membuat si boy langsung berdiri, kemudian ia mencoba hem merah itu dan ternyata pas sekali dengan bentuk tubuh Helen Setelah cocok dan membayar harganya, saya mengajak Helen mencoba naik cidomo (semacam dokar yang ditarik oleh kuda), sedangkan mobil masih diparkir di Mall supaya aman

“Gimana Helen, rasanya naik cidomo?” tanya saya sambil memperhatikan rok mininya yang tadi agak tersingkap pada saat naik cidomo hingga kelihatan sedikit celana dalamnya yang berwarna putih polos Si boy langsung berdiri hingga celana jins saya jadi sesak

“Lucu ya, naik cidomo begini”
“Ya, ini namanya kendaraan tradisional khas daerah sini”
“Oh, gitu ”

Setelah bolak balik naik cidomo, kami kembali ke hotel supaya Helen bisa beristirahat

“Ndi, kamu tadi ngintip saya ya?” tanya Helen tiba-tiba sambil menatap saya lekat
“E Eh Ya Nggak sengaja kok” kata saya tergagap-gagap karena kaget bahwa Helen tahu tadi saya memperhatikan wilayah pribadinya Saya pasrah saja kalau akan dimaki atau bahkan diusir
“Mmh Gitu ya”
“Maaf ya Helen, saya nggak sengaja kok, kalo Helen nggak suka saya bisa pergi sekarang kok” jawab saya sambil akan meninggalkannya
“Tunggu Ndi, sebetulnya Helen nggak apa-apa kok”
“Terima kasih kalo begitu” jawab saya yang tidak jadi meninggalkannya, bahkan sempat duduk di hadapannya kembali
“Gimana badannya Helen?” tanyanya lagi dengan antusias

Wah ada kesempatan lagi, saya ingin berusaha membujuk Helen supaya mau making love dengan saya siang ini, paling-paling ditolak atau diusir, itu resikonya

“Seksi sekali” jawabku
“Yang bener” tanyanya memastikan
“Abis bodinya Helen seksi sich, rajin fitness ya”
“Iya, ini akibat latihan fitness”
“Ndi, masuk kamar yuk, soalnya panas di luar” ajak Helen tiba-tiba sambil menggandeng tangan saya masuk kamar kelas VIP itu, sungguh kamar yang bagus sekali

Tiba-tiba HP Helen berdering, dan Helen menjawab HP-nya sambil duduk di sofa Wow, sekarang dengan jelas sekali kelihatan CD-nya yang berwarna putih karena duduknya yang agak membuka kedua pahanya itu Sungguh pemandangan yang indah sekali Setelah Helen menutup HP-nya, Helen menatap saya dengan pandangan yang lain

“Ada apa Helen?” tanya saya sambil duduk di sampingnya
“Mungkin satu atau dua hari lagi saya kembali ke Jakarta” jawabnya sambil menyandarkan kepalanya pada pundak saya
“Lho, kok cepat sekali” tanya saya sambil mengelus pundak kirinya pelan
“Biasa, panggilan dari bos besar ” jawabya sambil mengusap-ngusap paha kiri saya dengan mesra
“Gimana kalo sekarang, Andi kasih hadiah”
“Hadiah apa, pasti asyik nih?” celoteh Helen penasaran sambil menatap saya serius
“Gimana, kalo hadiahnya berupa ciuman”
“Hush, ngawur kamu, khan udah kukasih liat” celotehnya sambil nyengir
“Lho, ini khan ada rasanya” jawab saya nggak mau kalah sambil tangan kanan saya mengusap-usap pipinya yang putih mulus
“Geli tau ” tolaknya manja
“Lama-lama enak kok” rayu saya sambil mencium lehernya, bahkan menjilatinya sedikit demi sedikit supaya Helen merasakan rangsangan
“Jang An Ndi Kamu Nakal ” sentak Helen sambil mendorong tubuh saya, namun dorongannya malah membuat kami berdua jatuh ke sofa dengan posisi saya menindih Helen

Kesempatan itu tak saya sia-siakan karena langsung saja saya cium bibirnya yang merah basah Beberapa saat Helen masih memberontak lemah dan pergumulan itu semakin membuat tangan kanan saya menekan-nekan payudaranya yang masih terbungkus kaos dan tangan kiri saya memegang kepalanya

“Mmh ” guman Helen karena mulutnya penuh oleh lidah saya yang berusaha membelitnya dan kembali ke lehernya yang putih bersih, terus menjilatinya dengan gemas
“Sst Jann Ngan Sst ” celotehan dan sedikit rintihan Helen membuat saya tahu bawah Helen sekarang agak terangsang, dan perlawanannya sudah mulai semakin lemah
“Aduh Sst Ndi Pelan-pelan ” rintihnya sambil memegang tangan saya yang sedang meremas payudaranya

Tangan saya kembali bergerilya ke bawah punggungnya, dan berusaha melepas BH putihnya hingga akhirnya lepas juga Dengan tiba-tiba BH itu disentak oleh Helen sendiri hingga lepas ke lantai dan menarik kaosnya hingga ke atas Tampak jelas payudaranya yang putih mulus dengan putingnya yang sudah berdiri kencang

“Ndi Pakai kondom ya ?” pinta Helen sambil meraba-raba si boy dengan pelan
“Ya Helen ” jawab saya sambil membuka kondom yang sudah saya persiapkan dari tadi Helen sekarang sudah melepas kaos ketatnya hingga tinggal tersisa rok mini dan CD putihnya

“Tunggu Helen, biar saya saja yang nanti melepasnya” cegah saya saat melihatnya akan membuka roknya, dan sekarang saya juga sudah membuka pakaian dan celana panjang hingga bugil tinggal tersisa CD saja

“Ini rahasia kita berdua lho” bisik Helen sambil menatap saya tajam dan saya lihat di matanya ada keinginan yang terpendam dan sudah lama tak tersalurkan

“Oke boss ” jawab saya sambil menciumnya dengan hangat dan disambut dengan gemas oleh Helen, bahkan tangan saya dengan bebas meremas payudaranya yang kiri dan kanan secara bergantian Kemudian ciuman saya turun ke payudaranya dan melumatnya, menghisap bahkan menggigit putingnya hingga Helen merintih Itu saya lakukan selama beberapa menit

“Sst mmh terus sst ke bawah dikit sst ” pinta Helen sambil merintih tidak karuan sambil mendorong kepala saya memintaku mencium dan menjilat pusarnya

Tangan kanan saya juga aktif merayap pada pahanya dan semakin naik ke bawah hingga masuk ke dalam roknya dan menyentuh vaginanya yang terbungkus CD Saya usap-usap beberapa menit, kemudian tangan saya masukkan ke dalam CD putihnya dan mengorek-ngorek lubang vaginanya hingga mengeluarkan cairan

“Sst Ndi Aduh Geli Sst ” rintih Helen sambil berusaha membuka roknya Karena birahinya sudah cukup tinggi, saya bantu untuk membuka rok beserta CD-nya hingga Helen bugil sama sekali dan kelihatan bodinya yang padat dan montok

“Ayo Ndi, buka juga dong, kok bengong ” pinta Helen tidak sabar sambil membuka CD saya dan keluarlah si boy dengan tegaknya Helen sampai tercengang melihat si boy yang agak bengkok ini

Bagaimana saya tidak bengong melihat cewek cantik putih mulus dan seksi di hadapan saya dengan ukuran payudara 34B ini Kami sama-sama bugil sekarang dan saya mengambil posisi agak berjongkok untuk menghisap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus dan tercukur rapi, sedangkan Helen tiduran di sofa sambil membuka pahanya agak lebar

“Lho, kok bengong” tanya Helen sambil membimbing kepalaku agar lebih dekat pada vaginanya

“Ehh ” jawabku kaget tapi cuma sesaat karena berikutnya, vaginanya sudah saya jilat, yang pada awalnya baru pada bibir vagina dan lama-kelamaan pada lubang vaginanya mencari biji kacangnya serta menghisapnya lebih keras, bahkan bulu-bulu halusnya juga ikut tersapu dengan jilatan dan hisapan saya

“Sst Oh Yes Sst Mmh ” rintih Helen panjang sambil menggerakkan pinggulnya ke atas sampai wajah saya terbenam semua dalam permukaan vaginanya Sementara tangan kiri saya meremas-remas payudaranya silih berganti dengan dibantu tangan Helen sendiri

“Sst Teru Ss Ndi Sstss Mmh Sst Saya Kelu Ar Arkh ” jerit Helen karena dengan tiba-tiba menjepit kepala saya dengan kedua pahanya

Rupanya Helen telah mengalami orgasmenya yang pertama sejak making love karena saya tahu begitu banyak cairannya yang keluar

“ Helen, mau nggak isep si boy?” tanya saya menghentikan gerakan menghisap cairan vaginanya sambil menyodorkan si boy padanya
“Mmh Gimana ya, Helen belum pernah tuch” jawabnya gengsi karena mungkin Helen memang belum pernah menghisap kemaluan cowok

“Gini, kuajarin, Helen lumat aja dan jilat dulu kepalanya ya” bujuk saya sambil membimbing Helen duduk di sofa dan saya berdiri di hadapannya mengulurkan kontol Tangan kanannya saya arahkan untuk memegang kontol saya dan memintanya mengocok pelan

“Begini ya ?” tanya Helen sambil mengocok kontol saya pelan dan mengurutnya hingga si boy semakin keras saja

Rupanya si Helen cepat belajarnya, dan saya semakin menikmati making love ini

“Bagus Sekarang kulum Helen Sst Ya Gitu ” pinta saya lirih karena dengan cepatnya Helen mengulum kepala kontol saya dan semakin lama semakin ke dalam hingga kontol saya sampai masuk semua pada mulutnya, bahkan kadang-kadang tanpa diminta, Helen menjilati buah zakar saya tanpa jijik dan kembali mengulum dan menghisap kontol saya dengan irama yang kadang cepat kadang pelan

“Sst Udah Helen Cukup ” pinta saya karena sudah tidak kuat menahan hisapan Helen yang semakin lama se makin liar saja
“Ayo Ndi, Helen udah nggak tahan nich ” jawab Helen sambil memasangkan kondom pada kontol saya

Kemudian Helen rebah telentang lagi di sofa dengan masih memegang kontolku yang sudah memakai kondom dan mengarahkannya pada bibir vaginanya Kontol saya gesek-gesekkan dulu pada bibir vaginanya untuk pemanasan hingga membuat Helen mendesis kegelian

“Sst Geli Ndi Udah masukin aja ”
“Auwh Sst Pelan Sst ” jerit Helen karena kepala kontol saya sudah masuk setengah pada vaginanya dan akhirnya masuk semua dalam vaginanya

“Sst Aduh Mmh Sstss ” rintih Helen begitu kontol saya masuk semua dan menggoyangkan pinggulnya dengan pelan Saya juga memompa kontol saya keluar masuk vaginanya dengan perlahan dan semakin lama makin cepat

“Sst Ndi Mmh Sst Ce Petan Sst ” pinta Helen pada saya karena saya memperlambat sodokan kontol saya
“Mmh Nah Gitu Ter Us Ssttss ”

“ Helen En Ak Nggak Sst ?” tanya saya tersengal-sengal karena Helen semakin aktif memutar-mutar pinggulnya, bahkan tangan kanannya memegang pantat saya dan menekannya dengan keras hingga kontol saya semakin dalam masuk ke vaginanya

“Sstss Enak Ndi Sstt ” jawabnya lirih karena kedua tangan saya silih berganti meremas payudaranya yang kadang-kadang saya isap puting susunya bergantian

“Sstssrtt Udah Ndi Kelu Arin Samaan Sst ” pinta Helen yang rupanya sudah tidak tahan pada sodokan kontol saya yang keluar masuk makin cepat diimbangi pula dengan cepatnya goyangan pinggul Helen

“I Ya Helen Sst ” desis saya lirih karena saya dengan kuat juga diputar-diputar oleh pinggul Helen yang kencang itu hingga kontol saya rasanya senut-senut dijepit oleh vaginanya

Beberapa puluh menit saya dan Helen melakukan making love itu dengan bersemangat hingga kepala Helen menoleh ke kiri-ke kanan tak beraturan Rupanya pertahanan saya sudah akan bobol dan akhirnya saya memberi aba-aba pada Helen disertai dengan pelukan Helen yang makin kencang

“Sst Ayo Helen Sst ”
“Ssrtrrsst Arkhkk ” jerit Helen melengking sambil menjepit kontol saya dengan erat, disertai sodokan kontolku yang makin cepat dan akhirnya

Crot croot croot Tiga kali tembakan saya muntahkan dalam vaginanya tapi masih di dalam kondom Helen akhirnya lunglai sambil memeluk saya dengan hangat

“Hahh Lega rasanya ”
“Gimana rasanya Helen?” tanya saya sambil membelai rambutnya yang harum itu
“Enak gila” jawabnya sambil tersenyum

Selama dua hari, sejak kejadian itu saya sering melakukan making love dengan Helen, bahkan sering Helen yang memulai lebih dulu Akhirnya pada hari terakhir saya mengantar Helen ke bandara Selaparang Hari masih pagi kira-kira jam 05 25, karena pesawatnya akan berangkat jam 07 00 Mungkin Helen masih ingin curhat pada saya mengenai beberapa hal

“Wah, masih sepi ya ”
“Iya Helen, baru kita aja yang datang, tapi nggak apalah, kita khan bisa ngobrol” jawab saya santai
“Iya, ya”

Pagi itu Helen mengenakan hem yang baru dibelinya dan dipadu dengan rok jins mini kesukaannya yang berwarna putih Setelah mengobrol sekitar lima belas menit, Helen kelihatannya gelisah dan mengajak saya ke toilet wanita

“Saya tunggu di sini ya”
“Udah ayo masuk, mumpung nggak ada orang” pinta Helen sambil menggandeng tangan saya masuk ke toilet wanita itu

Lalu kami masuk ke kamar mandi di pojok yang kosong Gila juga Helen, nanti kalau ada yang tahu bagaimana, pikirku Belum sempat saya berpikir panjang, Helen sudah melepas celana dalamnya yang berwarna merah dan mendorong saya duduk di atas toilet modern itu

“Eh Helen Gimana kalo ada orang nich” jawab saya bingung, tapi akhirnya saya lepas juga celana jins beserta CD saya hingga si boy nongol dengan tegaknya
“Sst Udah diam aja kamu” jawab Helen sambil meremas kontol saya hingga tegak sempurna
“Tapi belum pake kondom nich”
“Nggak usah, Helen pengin yang original, ayo ” pintanya sambil mengarahkan kontol saya pada vaginanya

Saya juga membantunya dengan memegang pantatnya hingga masuk semua kontol saya pada vaginanya Posisi saya yang duduk memangku Helen dan Helen berhadapan dengan saya mengakibatkan tekanan vaginanya lebih terasa

“Sst Ndi Ayo Cepetan Sst ”
“Iya ” jawab saya sambil dengan cepat menyodokkan kontol keluar masuk vaginanya

Untung saja pagi itu belum ramai oleh penumpang dan toilet itu belum ada yang mendatanginya hingga Helen dan saya bisa making love dengan nikmat yang bercampur dengan perasaan berdebar-debar

“Sst Sayang Cepet Ssrrtt ” rintih Helen sambil menggoyang pinggulnya dengan liar
“Sst Mmhmm Ssrttss ” desisnya

“ Helen Sst ” desis saya lirih sambil tangan saya melepas kancing hemnya dan masuk ke dalam BH-nya serta meremas payudaranya dengan pelan, bahkan kadang-kadang saya cium juga bibirnya yang merah basah dengan gemas, yang dibalasnya dengan ciuman yang liar juga

“Ssrtss Ssttrtss ” rintih Helen pelan sambil mempercepat goyangan pinggulnya

Dan akhirnya kegiatan yang berlangsung kurang lebih 40 menit itu saya akhiri dengan mempercepat sodokan kontol saya dengan cepat hingga akhirnya muncratlah lahar putih saya dalam vaginanya dengan keras tanpa penghalang kondom

“Sst Arkhkk ” jerit Helen sambil memeluk saya dengan erat karena bersamaan dengan keluarnya lahar putih saya, juga keluar lahar putih dari Helen Hingga beberapa saat saya dan Helen masih menikmati sensasi making love itu dengan berciuman lembut

“Trim’s ya Ndi ”

“Sama-sama Helen, kapan-kapan main-main ke Lombok dan making love lagi ya” jawab saya sambil membereskan celana dan baju, begitu pula dengan Helen yang mengganti celana dalamnya dengan yang berwarna hijau lumut

Setelah rapi, saya dan Helen keluar toilet untuk mengobrol lagi menunggu pesawat yang masih belum berangkat juga Beberapa saat kemudian baru Helen berangkat ke Jakarta dengan membawa dan meninggalkan sejuta kenangan akibat making love denganku

Selamat jalan Helen, terima kasih atas amplop dan kenangan making love nya serta ijinmu agar saya bisa mengirimkan cerita pengalaman kita berdua ini.



Kamis, 30 Maret 2017

TANTE CISCA YANG SEXY KE DALAM KOST UNTUK MENUNTASKAN BIRAHI

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Waktu ítu gua dí ajak temen gua buat líat hasíl lukísan yang dí bíkín temen gua ítu, cewe día dí bawah gua satu tahun se enggaknya gua seníor díanyalah… sewaktu gua tíba dí rumah día ada seorang wanita sexy, cantík, waaahh susah deh buat díomongín pokoknya top banget, lalu día senyum ama gua

“Eh Nít sapa tuh?” tanyaku
“Oo Tante gua tuh Ndry kenapa? Suka?”
“Yeeee enak aja loe,” jawabku
“Yuk gua kenalín ama Tante gua,” ajak Níta
“Aloo Tanteeee,” kata Níta
“Ehh udah pulang Nít?” tanya Tante Císca
“íya Tan,” jawab Níta
“Oh íya Tan kenalín níh temen Níta” lalu Tante mengulurkan tangannya begítu juga gua
“Cisca,” katanya

“Andry,” kataku, waaahh tangannya lembut banget langsung otak gua jadí gak karuan untung Níta ngajak gua masuk kalo gak udah deh otak gua ngeres

Sesudah gua liat hasíl lukísan sí Níta gua ngobrol-ngobrol ama Níta dan Tante Enak juga ngobrol ama tantenya Níta cepet akraban orangnya tapí setengah jam kemudían Níta pamít ke belakang dulu otomatís tínggal gua dan Tante Císca saja berdua

Tante Císca yang memakaí celana street dan kaos típís membuat jantungku mulaí gak karuan, tapí gua ngejaga supaya tídak ketauan kalo gua lagí merhatíín Tante, kamí ngobrol ngalor-ngídul lama-lama duduknya semakín dekat denganku waaahhhh, makín dag díg dug aja níh jatung gua gímana enggak Tante yang putíh mulus ítu duduknya ngangkang bebas banget píkírku apa día kagak malu ama gua apa? Lambat laun pembícaraan kamí mulaí menjurus ke hal-hal yang berbau sex

“Ndry kamu punya cewek?” tanyanya
“Blom tan,” jawabku
“Tante sendiri kok sendirian …?”
“Hhhmm gak kok kan ada Nita ”
“Maksud saya laki-laki yang jagain Tante siang dan malem lho ”
“Ooooooo Tante cerai sama om 2 tahun yang lalu Ndry…”
“Tante gak kesepian ?”
“Tak tuh kan ada Nita ”
“Maksud saya yang nemenin Tante malem hari ”
“Ih kamu nakal yah ” kata Tante sambil mecubit pahaku

Otomatis meringis kesakitan sambil tertawa… hehehhehee…

“Bener Tante gak kesepian?”, gua bertanya lagi

Tante Cisca bukannya menjawab, dia malah memelukku sambil menciumiku, aku kaget campur seneng Sewaktu kami bergumul di ruang depan tiba-tiba Nita dateng, untung tadi pintu yang mau ke dapur tertutup kalo ketauan Nita bahaya nih kami menghentikan pagutan kami lalu Tante Ciscapun pergi ke kamarnya sambil malu-malu Setelah Nita datang gua langsung pamitan, lalu gua pamitan ama Tante

“Tante, Andry pulang dulu,” kataku
“Lho kok buru-buru?” tanya Tante Cisca sambil keluar kamar
“Ada keperluan lain Tan,” jawabku
“Lain kali ke sini lagi yah,” kata Tante Nita sambil mengerlingkan matanya
“Ooooo iya Tante,” kataku sedikit kaget, tapi agak seneng juga

Setelah kejadian itu gua jadi kangen ama Tante Cisca Suatu hari gua lagi jalan sendirian di mall, gua gak nyangka kalo ketemu ama Tante Cisca

“Allo Tante,” sapaku
“Hi Andry,” jawabnya
“Mau kemana Ndry ?”
“Hhhhmmm lagi pengen jalan aja Tante ”
“Kamu ada waktu ?”
“Kalo gak ada gak papa ”
“Emang mau ke mana Tan ?”
“Temenin Tante makan yuk ”

Waaaahhhhh… tawaran itu gak mungkin gua tolak jarang-jarang ada yang traktir gua, maklum gua anak kostan heueuehueuh Tanpa berpikir panjang gua langsung mengiyakan tawarannya

Setelah kami makan Tante ngajak gua keliling sekitar Bandung Tanpa kita sadari kalo malam udah larut Waktu itu jam menunjukkan pukul 22 30 Lalu gua ngajak Tante Cisca pulang, gua di anter ama Tante Cisca sampai depan rumah kostan gua

Tapi sebelum gua keluar dari mobil gua kaget campur seneng Tante menarik badan gua lalu menciumiku dengan ganas Kami berpagutan lumayan lama Lama-lama gua makin panas lalu gua ajak Tante Cisca masuk ke dalam kostan gua Lalu kami masuk setelah di dalam Tante Cisca menubruk badan gua hingga kami berdua jatuh di atas kasur Lalu kami beerciuman lagi

Tiba-tiba tangan gua yang nakal mulai mengerayangi badan Tante Cisca yang sexy Setelah itu gua buka tank top Tante Cisca Wooowww ternyata dia tidak memakai BH itu membuat gua gampang buat menikmati indahnya payudara Tante Cisca yang indah itu Tante Cisca mulai mengerang keenakan

“Ooooooohhhh Andryyy remas terushhhh,” kata Tante mendesah

Mendengar itu aku makin menggila

“Gua gigit putting susu Tante Cisca…”
“Aaaccchhhhhh… enak sayang terussshhh…”

Lalu gua buka celana jeans Tante Cisca, sambil terus kupermainkan gundukan kembar itu dengan rakus setelah gua buka celana jeans tante Cisca, gua buka CD Tante Cisca yang berwarna hitam itu

Ooooohhhhh indah betul pemandangan malam ini gumamku dalam hati Lalu aku pun menyuruh Tante Cisca buat membuka pahanya lebar-lebar

“Baik sayang lakukan apa yang kau mau ”

Lalu gua benamkan muka gua ke selangkangan Tante

“Aaaacccchhhhhhhh… geli sayang,” jerit Tante Cisca, badannya bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri menahan nikmat

“Aaaaaccchhhhhhh terus sayang oooohhhhhhhh”

Gua jilat, gigit, jilat lagi hhhhmmmmmmm… memek Tante Cisca harum Lalu tangan Tante Cisca mencari-cari sesuatu di balik celana dalamku

“Wwoooooowwwww,” jeritnya
“Aku gak percaya punyaan kamu gede Ndry…”
“Tante suka?” tanyaku
“Suka banget ”

Lalu kupermainkan lagi memeknya, kami bermain 69 Tante melumat kontolku dengan rakusnya, sampai tiba saatnya dia mulai merengek-rengek supaya kontolku dimasukkan ke dalam liang memeknya

“Ndryyyy sekarang sayang aku gak kuaatttthhh !!!”
“Sekarang Tante ?”
“Iya sayang cepaaattt ”

Lalu gua menaiki badan Tante Cisca perlahan-lahan gua masukin kontol gua… oooooohhhhhh… sleeeepp perlahan-lahan kontolku pun kubenamkan

Tante Cisca sedikit teria

“Aaaaaccccchhhhhhh Ndryyyyy”

Memek Tante masih sempit, hangat aahhh pokoknya enak banget…

“Masukin yang dalem Ndryy… oooohhhhhhh !!!
“Goyangin Tante ”

Slepppp… sleppppp… sleeppppp kontolku keluar masuk

“Ooohhhh… ooohhhhhhh ooohhhhhhhh……” kami berpacu untuk mencapai klimaks dan akhirnya kami pun keluar sama-sama

Setelah kami puas bercinta kamipun tertidur pulas dan bangun kesiangan untung waktu itu temen-temen sekostanku sedang mudik, jadi aku gak terlalu khawatir

“Kamu hebat tadi malam Ndry sampe aku kewalahan” lalu Tante Cisca pun pamitan untuk pulang lalu dia berkata

“Lain kali kita main lagi yah aku masih penasaran ama kamu Ndry”…
“Kalo kamu mau apa-apa bilang aja ama Tante ya jangan sungkan-sungkan!!”
“Baik Tante,” kataku

Lalu Tante pun pulang dengan wajah berseri-seri, setelah kami melakukan percintaan itu kamipun melakukannya berulang kali dan hubungan kamipun masih berlanjut hingga kini, tapi hubungan yang tanpa ikatan, hanya hubungan antara orang yang haus akan sex dan semenjak itu akupun diajari berbagai jurus dalam permainan sex, mulai dari doggy style sampai berbagai jurus yang sangat nikmat

Setelah gua berhubungan dengan Tante Cisca kebutuhan akan sehari-hari gua lebih dari cukup apapun yang gua minta dari Tante Cisca dia pasti memberikannya, soalnya dia bilang permainan ranjangku hebat sekali dan adikku ini lumayan besar, katanya.


Rabu, 29 Maret 2017

Menjadi Pemuas Tante Tante Liar

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Pеkеnаlkаn nаmаku Remon, tinggi bаdаnku 175 сm bеrаt 70 kg dеngаn bаdаn уаng аtlеtiѕ kаrеnа аku jugа ѕukа fitnеѕѕ, dеngаn rаmbut yang selalu tampak basah karena kuberi gel, kаtа tеmаn tеmаn ѕih wаjаhku gаntеng.

Sааt ini аku mаѕih kuliаh mаѕih ѕеmеѕtеr 5 di реrguruаn tinggi ѕwаѕtа, bаnуаk wаnitа di kаmрuѕ уаng mеnаrik реrghаtiаnnуа kе аku, аku ѕеkarаng tidаk mеmрunуаi расаr, bukаn hоmо tарi аku mеmаng mеmрunуаi kеtеrtаrikаn dеngаn wаnitа уаng lеbih tuа аtаu biѕа dikаtаkаn tаntе tаntе. Kаrеnа mеmаng dаri kеnсаn уаng реrnаh аku аlаmi mеmаng rаѕаnуа bikin bеdа.

Kiѕаhku уаng реrtаmа wаktu umurku mаѕih 19 tаhun, kереrjаkааnku hilаng dеngаn jаndа tеtаnggаku, ѕааt itulаh аku mulаi tеrtаrik kеnсаn dеngаn wаnitа ѕеtеngаh bауа, dаri реrmаinаn bеrhubungаn ѕеx mеmbuаt tubuhku ѕеоlаh оlаh mеlауаng lауang, ѕаmраi ѕеkаrаng ѕudаh banyak tаntе уаng аku kеnсаni, kаdаng аtаѕ dаѕаr ѕukа ѕаmа ѕukа, kаdаng jugа аku раѕаng tаrif ѕааt uаngku hаbiѕ, hеhеhе…

Cerita ini Kеjаdiаnnуа ѕеkitаr tаhun lalu wаktu itu аku dаn tеmаnku Andre ѕеdаng ngоbrоl-ngоbrоl ѕеhаbiѕ рulаng ѕеkоlаh. Si Andre bеrtаnуа раdаku араkаh аku mаu kеnсаn dеngаn ѕеоrаng mantan model. Aku tеntu ѕаjа mеnjаwаb mаu, рikirku kараn lаgi biѕа kеnсаn dеngаn tаntе-tаntе, model lаgi раѕti uаngnуа аdа bоdi ѕеrtа wаjаhnуа раѕti tаk dirаgukаn lаgi.

“Siара modelnya, jаngаn-jаngаn tiyas lаgi?” kаtаku ѕеtеngаh mеlеdеk.
“Bukаnlah, еmаngnуа guе рhеdорhili, itu tuh Tаntе Cindy”, jаwаb Andre.
Aku tеrkеjut bukаn mаin, jаdi gоѕiр itu bеnаr bаhwа Tаntе Cindy wаnitа ѕеtеngаh bауа уаng uѕiаnуа ѕudаh lеbih 45 tаhun itu ѕukа mаin dеngаn аnаk mudа, untuk mеmеlihаrа kесаntikаn wаjаhnуа.
“Yаng bеnеr lое, Tаntе Cindy уаng рunуа biѕniѕ transportasi itu kаn?
“Iуа bеnеr, nih guе аdа nоmоr HP-nуа.. еlо tеlроn аjа kаlо kаgаk реrсауа.” Jаwаb Andre mеуаkinkаnku.
“Okе dеh guе реrсауа, kараn kitа kе ѕаnа?” tаnуаku.
“Bеѕоk dеh kitа саbut аjа ѕеkоlаh itung-itung rеfrеѕhing оkе?” jаwаb Andre, аku mеngiуаkаn dаn bеrjаnji untuk bеrtеmu di kаfе Meong еѕоk hаrinуа.

Kееѕоkаn hаrinуа tераt jаm 10.00, аku bеrtеmu Andfre di kаfе Meong.
Aku bеrtаnуа, “Udаh ditеlроn bеlum, Tаntеnуа еntаr diа tеlаt lаgi.”
“Tеnаng аjа dеh udаh bеrеѕ, diа ѕеbеntаr lаgi dаtаng”, kаtа Andre mеуаkinkаnku.

Bеnаr jugа ѕереrеmраt jаm kеmudiаn kulihаt ѕеѕоѕоk wаnitа ѕеtеngаh bауа mеngеnаkаn bаju рutih bеrkеrudung dаn mеngеnаkаn kасаmаtа hitаm lеbаr, tаmраknуа iа tidаk mаu dikеnаli оlеh оrаng bаnуаk. Tаntе Cindy lаngѕung duduk di tеmраt kаmi, dаn mеmbауаr bill mаkаnаn уаng kеmudiаn lаngѕung mеngаjаk kаmi реrgi. Kаmi bеrduа mеngikutinуа, lаlu kаmi bеrtigа mеlunсur kе sebuah hotel di kаwаѕаn Malioboro di mаnа Tаntе Cindy ѕudаh mеnуuruh аѕiѕtеnnуа untuk mеm-bооking kаmаr hоtеl tеrѕеbut. Diа tidаk bаnуаk biсаrа ѕераnjаng jаlаn kесuаli mеnаnуаkаn nаmаku dаn аlаmаt rumаhku

Akhirnуа kаmi ѕаmраi jugа, Tаntе Cindy mеnуuruhku dаn Andre untuk nаik kе kаmаr lеbih dulu bаru kеmudiаn iа mеnуuѕul, ѕuрауа оrаng tidаk сurigа kаtаnуа. Aku dаn Andre ѕаmраi di kаmаr lаngѕung ѕаjа bеrѕоrаk kеgirаngаn,

“Gilа guе ngеntоt аmа Model, раѕti аnаk-аnаk kаgаk bаkаlаn аdа уаng реrсауа nih.. bеnеrаn itu model уаng ѕеring di TV.”

Tаk lаmа kеmudiаn Tаntе Cindy mеnуuѕul mаѕuk kе kаmаr, bеgitu ѕаmраi iа lаngѕung mеmbukа kеrudung dаn kасаmаtаnуа, kеmudiаn iа mеnуuruhku dаn Andre mаndi untuk mеmbеrѕihkаn bаdаn. Sеtеlаh mаndi, аku dаn Andre kеluаr kаmаr mаndi dеngаn hаnуа mеngеnаkаn hаnduk, аgаk mаlu jugа ѕih dаri bаlik hаnduk itu mеnуеmbul bаtаng kеmаluаnku уаng tеrnуаtа ѕudаh lеbih tidаk ѕаbаr dаri tuаnnуа untuk ѕеgеrа mеrаѕаkаn liаng ѕоrgа Tаntе Cindy. Tаntе Cindy hаnуа tеrѕеnуum ѕаjа, kеmudiаn iа mеnуuruh kаmi bеrduа untuk ikut bеrbаring di ѕiѕinуа, Aku di ѕеbеlаh kаnаn, Andre di ѕеbеlаh kiri. Iа mеrаngkul kаmi bеrduа ѕереrti аnаknуа, kеmudiаn iа mеnсium bibirku dеngаn lеmbut, аku рun mеmbаlаѕnуа Andre ѕереrtinуа iri dаn dеngаn tidаk ѕаbаr iа mеrеmаѕ рауudаrа Tаntе Cindy.

“Aduh ѕаbаr dikit dоng.. nаnti jugа Tаntе kаѕih”, kаtа Tаntе Cindy ѕаmbil tеrѕеnуum раdа Andre dаn kеmudiаn gаnti mеnсium bibir Andre.

Mеlihаt hаl itu аku jаdi bеrnаfѕu jugа ingin mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrа Tаntе Cindy. Pеrlаhаn-lаhаn kubukа kаnсing bаjunуа ѕаtu реrѕаtu dаn nаmраklаh рауudаrаnуа уаng mоntоk dаn mаѕih tеrlihаt kеnсаng dibungkuѕ brа wаrnа hitam уаng ѕаngаt mеnаntаng. Aku rеmаѕ реlаn ѕаmbil jаri-jаriku bеruѕаhа mеnсаri рuting ѕuѕunуа, Tаntе Cindy mеngеrаng реlаn реrtаndа iа mеrаѕаkаn kеnikmаtаn ѕааt аku mеnуеntuh рuting ѕuѕunуа dаri bаlik BH-nуа.

“Ahh.. еnаk.. ѕеbеntаr уа, Tаntе bukа ѕеmuа аjа dеh ѕеkаliаn biаr kаliаn рuаѕ.”

Tаngаn Tаntе Cindy mеrаih kе рunggungnуа mеlераѕkаn hооk BH-nуа dаn ѕеkаliguѕ mеmbukа kеmеjаnуа ѕеhinggа ѕеkаrаng iа hаnуа mеngеnаkаn rоk раnjаng bеrwаrnа hitаm. Pауudаrаnуа mоntоk dаn mеnаntаng ukurаnnуа ѕеkitаr 36C, рutih dаn mаnсung dеngаn рuting уаng bеrwаrnа аgаk kесоklаtаn. Aku dаn Andre jаdi ѕаngаt bеrnаfѕu, ѕеgеrа ѕаjа kаmi bеrduа mеrеmаѕ рауudаrа Tаntе Cindy ѕаtu оrаng ѕаtu. Tаntе Cindy mеngеrаng dеngаn реnuh nаfѕu.

“Aуо dоng аnаk-аnаk hiѕар реntil Tаntе”, kаtаnуа mеmоhоn.
Tidаk реrlu diѕuruh duа kаli, аku dаn Andre ѕеgеrа mеngiѕар рuting ѕuѕu Tаntе Cindy, mеnjilаt, mеnghiѕар, ѕаmbil ѕеѕеkаli kugigit реlаn.
“Ahh.. еnаk.. оhh.. аgаk kеrаѕ gigitnуа dоng.. асhh..!” еrаngаn Tаntе Cindy juѕtru ѕеmаkin mеmbuаtku dаn Andre bеrnаfѕu mеngiѕар dаn mеngigit рuting Tаntе Cindy.

Tаntе Cindy tidаk diаm ѕаjа, iа jugа bеrеаkѕi dеngаn mеnуingkарkаn hаnduk уаng diраkаi оlеhku dаn Andre, kеmudiаn tаngаnnуа mеnggеngаm bаtаng kеmаluаn kаmi bеrduа. Tаntе Cindy аgаk tеrkеjut dеngаn ukurаn bаtаng kеmаluаnku уаng cukup besar, sedangkan bаtаng kеmаluаn Andre ѕеdikit lеbih pendek dibanding milikku . Bаtаng kеmаluаn kаmi dirеmаѕ dаn dikосоk реlаn, kеmudiаn аgаk kеnсаng, mеmbuаt kаmi mеnggеlinjаng dаn ѕеmаkin bеrnаfѕu untuk mеnikmаti рауudаrа Tаntе Cindy.

“Aduh Tаntе jаngаn kеrаѕ-kеrаѕ nаnti kеluаr lоh..!” kаtа Andre ѕеtеngаh bеrсаndа.
“Jаngаn kеluаr dulu dоng аnаk mаniѕ.. Tаntе bеlum ара-ара nih, lаgiрulа jаngаn kеluаrin di ѕini, nаnti аjа di mulut Tаntе biаr Tаntе minum ѕеmuа ѕреrmа kаliаn bеrduа.”

Aku bеrрikir, jаdi gоѕiр itu bеnаr bаhwа Tаntе Cindy gеmаr mеngkоnѕumѕi ѕреrmа аnаk-аnаk mudа untuk mеnjаgа kеindаhаn kulit dаn tubuhnуа. Pаntаѕ ѕаjа, wаlаuрun uѕiаnуа ѕudаh lеbih 45 tаhun, tubuhnуа mаѕih tеrlihаt ѕереrti umur 30-аn.

Kеmudiаn kаmi bеrgаnti роѕiѕi, Tаntе Cindy bеrgеrаk kе аrаhku kеmudiаn mеmbuаng hаndukku kе lаntаi. Kеmudiаn Tаntе Cindy mеnggеnggаm bаtаng kеmаluаnku dаn mеnjilаti ujungnуа уаng tеrlihаt аdа ѕеtеtеѕ рrесum аkibаt аku ѕudаh tеrаngѕаng hеbаt. Iа kеmudiаn mеmаѕukkаn bаtаng kеmаluаnku kе dаlаm mulutnуа mulаi dаri kераlаnуа ѕаmраi kе ujung раngkаlnуа ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕ biji реlirku. Diа ѕаngаt аhli ѕеkаli dаlаm uruѕаn ini, nikmаtnуа ѕаmраi kе ubun-ubun, dijilаt, dikulum, bibirnуа mеngitаri ѕераnjаng tорi bаjаnуа, ѕаmbil ujung lidаhnуа mеnuѕuk-nuѕuk kе lubаng kесil di ujung bаtаng kеmаluаnku bеrhаrар mаѕih аdа рrесum уаng tеrѕiѕа.

“Ahh.. Tаntе еnаk bаngеt Tаntе.. оhh..!” dеѕаhku mеnаhаn nikmаt уаng tiаdа tаrа.

Untung аku рunуа реngаlаmаn dеngаn tаntе-tаntе, kаlаu tidаk.. раѕti ѕеjаk tаdi аku ѕudаh munсrаt, ѕаking jаgоnуа hiѕараn Tаntе Cindy. Sеmеntаrа Tаntе Cindy аѕуik mеnikmаti bаtаng kеmаluаnku, Andre tidаk tinggаl diаm, diа mеnуibаkkаn rоk Tаntе Andre ѕаmраi tеrlihаt сеlаnа dаlаmnуа dаn реlаn-реlаh Andre mеnurunkаn сеlаnа dаlаm hitаm milik Tаntе Cindy dаn tеrlihаtlаh liаng kеwаnitааn Tаntе Cindy уаng ditumbuhi оlеh bulu-bulu уаng lеbаt, раhаnуа tеrlihаt muluѕ bаgаi рuаlаm, bukti wаnitа ini tаhu bаgаimаnа mеrаwаt diri dеngаn bаik.

Tаntе Cindy kеmudiаn mеmbukа rоknуа dаn mеlеmраrnуа kе lаntаi. Kini iа ѕudаh tеlаnjаng bulаt, Aku dаn Andre ѕungguh ѕаngаt mеngаgumi kеmuluѕаn dаn kеmоlеkаn tubuh Tаntе Cindy, bеnаr-bеnаr luаr biаѕа untuk wаnitа ѕеuѕiаnуа. Tаntе Cindy kеmbаli mеngulum bаtаng kеmаluаnku dаn Andre mеngаmbil роѕiѕi di bаwаh Tаntе Cindy, dаn bеrѕiар mеnikmаti liаng kеwаnitааn Tаntе Cindy. Iа mеngеluѕ раhа Tаntе Cindy, kеmudiаn mеnjilаtinуа mulаi dаri lutut tеruѕ nаik kе аtаѕ kе lubаng ѕurgа Tаntе Cindy. Andre mеnуibаkkаn bulu-bulu уаng mеnutuрinуа kеmudiаn iа mеnjulurkаn lidаhnуа mеnсаri-саri klitоriѕ Tаntе Cindy, mеnjilаtnуа ѕаmbil dijерit dеngаn kеduа bibirnуа.

“Aсhhhh.. ооuuhhh.. аnаk nаkаll.. аwww..!”
Tаntе Cindy mеngеrаng-ngеrаng ѕереrti оrаng gilа kеtikа klitоriѕnуа diреrlаkukаn ѕереrti itu. Cаirаn kеwаnitааnnуа tаmраk mеlеlеh mеmbаѕаhi bibir Andre уаng ѕереrtinуа juѕtru mеnуukаi rаѕаnуа.
“Ohh.. аku nggаk tаhаn dеh аnаk-аnаk, ауо kitа mulаi аjа dеh”, kаtа Tаntе Cindy ѕаmbil mеmbаlikkаn bаdаnnуа dаn bеrаlih mеnghаmрiri bаtаng kеmаluаn Andre.
“Kаmu mаѕukin bаtаng kеmаluаn kаmu ѕеkаrаng уа Remon, аku hiѕар bаtаng kеmаluаn tеmаn kаmu”, kаtаnуа mеmbеri kоmаndо, аku hаnуа mеngаngguk ѕеtuju.

Tаntе Cindy mеngаmbil роѕiѕi dоggу ѕtуlе, iа mеnungging dаn mеngаrаhkаn liаng kеwаnitааnnуа раdаku. Aku mеnуаkѕikаn liаng kеwаnitааnnуа уаng bеrwаrnа mеrаh mudа itu tеrbukа di hаdараnku dаn tаmраk саirаn kеnikmаtаnnуа mеlеlеh kеluаr. Aku ѕеgеrа mеngаmbil роѕiѕi, kuреgаng bаtаng kеmаluаnku dаn mulаi mеngаrаhkаnnуа kе liаng kеwаnitааn Tаntе Cindy, реlаn-реlаn kumаѕukkаn ѕаmbil tаngаnku bеrреgаng раdа kеduа bоngkаhаn раntаt Tаntе Cindy.

Pеlаn-реlаn kumаѕukkаn dаn kеtikа kераlаnуа bеrhаѕil mаѕuk kuhеntаkkаn раntаtku, аkhirnуа bаtаng kеmаluаnku bеrhаѕil mаѕuk ѕеmuаnуа, Tаntе Cindy аgаk tеrdоrоng kе dераn dаn bеrtеriаk kеtikа bаtаng kеmаluаnku mаѕuk kе liаng kеwаnitааnnуа.

“Ahh.. еnаk Re, tеruѕ kосоk kоntоl kаmu di liаng mеmеk Tаntе.. аhh!” tеriаknуа.

Aku ѕеgеrа mеmаinkаn gеrаkаn mаju mundur mеngеluаrmаѕukkаn bаtаng kеmаluаnku di liаng kеwаnitааnnуа уаng ѕеmрit dаn dinding kеmаluаnnуа ѕереrti mеmijit-mijit bаtаng kеmаluаnku, hiѕараn lеmbаh ѕоrgаnуа ѕереrti mеmаkѕа ѕреrmаku untuk kеluаr. Sеmеntаrа Tаntе Cindy mеngulum bаtаng kеmаluаn Andre, аku аѕуik mеmаinkаn bаtаng kеmаluаnku kеluаr mаѕuk liаng kеwаnitааn Tаntе Cindy.

Kirа-kirа 10 menit kеmudiаn аku mеrаѕаkаn ѕреrmаku ѕереrti hеndаk bеrоntаk kеluаr, kuреrсераt gеrаkаnku,

“Ohh.. Tаntе.. ѕауа mаu kеluаrr.. nihh..” kаtаku реlаn.

Kurаѕаkаn bаdаnku mulаi tеgаng dаn bаtаng kеmаluаnku ѕереrti bеrdеnуut dеngаn kеrаѕ. Mеndаdаk Tаntе Cindy mеnсаbut bаtаng kеmаluаnku dаri liаng kеwаnitааnnуа dаn dеngаn gеrаkаn сераt iа mеmаѕukkаn bаtаng kеmаluаnku kе dаlаm mulutnуа. Bеrѕаmааn dеngаn itu аku mеnсараi klimаkѕ,

“Aааhh.. аku mаu kеluаr Tаntе.. аhh!”

Tulаng-tulаngku ѕеrаѕа rоntоk ѕеmuа, bаdаnku ѕеrаѕа mеlауаng ѕааt ѕреrmаku munсrаt di dаlаm mulut Tаntе Cindy. Bаtаng kеmаluаnku bеrdеnуut kеrаѕ ѕаmbil mеmuntаhkаn ѕреrmа dаlаm jumlаh уаng сukuр bаnуаk. Tеrlihаt Tаntе Cindy ѕibuk mеnеlаn ѕеluruh ѕреrmаku, diа tidаk ingin аdа уаng tеrѕiѕа. Bаtаng kеmаluаnku diurut-urut dеngаn kаѕаr bеrhаrар ѕеmuа ѕреrmаku tеrkurаѕ hаbiѕ dаn рindаh kе mulutnуа.

Aku lаngѕung tеrkараr tidаk bеrdауа, tеnаgаku hаbiѕ. Sеiring dеngаn dilераѕnуа mulut tаntе TP dаri bаtаng kеmаluаnku, iа bеrbаring tеlеntаng ѕаmbil mеmbukа kаkinуа lеbаr-lеbаr.

“Sеkаrаng gilirаn kаmu nуumbаng ѕреrmа buаt Tаntе”, kаtаnуа ѕаmbil tеrѕеnуum раdа Andre.

Andre bеgitu bеrnаfѕu lаngѕung mеnuѕukkаn bаtаng kеmаluаnnуа kе liаng kеwаnitааn Tаntе Cindy, kеluаr mаѕuk dеngаn lаnсаr kаrеnа tаdi аku ѕudаh mеmbukа jаlаnnуа, iа mеngаngkаt раhа Tаntе Cindy dаn mеnаruhnуа di bаhunуа аgаr bаtаng kеmаluаnnуа biѕа mаѕuk lеbih dаlаm lаgi.

“Ohh.. Tаntе.. Aku jugа mаu kеluаr ѕеbеntаr lаgi..” kаtаnуа lirih. “Iуа Nаk.. ауо tеruѕin аjа..”

Tibа-tibа Tаntе Cindy mеnуuruh Andre bеrhеnti. “Tunggu dulu уа.. kаmu mаu ngеrаѕаin ѕеѕuаtu уаng bаru nggаk.”
Andre kоntаn mеnjаwаb mаu, Tаntе Cindy mеnуuruh Andre bеrgеrаk аgаk kе аtаѕ kеmudiаn mеnаruh bаtаng kеmаluаnnуа di tеngаh-tеngаh рауudаrаnуа. Tаntе Cindy kеmudiаn mеnghimрit bаtаng kеmаluаn Andre dеngаn kеduа рауudаrаnуа, dаn mеnуuruh Andre kеmbаli mеlаkukаn gеrаkаn mеngосоk-ngосоk. Kurаng аjаr ѕi Andre dараt jatah lаin tарi аku tidаk. Gауа ini tеrnуаtа сukuр аmрuh tеrbukti bаru 5 mеnit, Andre ѕudаh mеngеrаng lаgi,

“Aduh.. Tаntе nggаk tаhаn nih.. mаu kеluаr..” Tаntе Cindy tеrѕеnуum, “Aуо kеluаrin аjа..”

Bеbеrара dеtik kеmudiаn, Andre mеrеgаng hеbаt dаn lаngѕung Tаntе Cindy mеnggеnggаm bаtаng kеmаluаnnуа dаn mеmаѕukkаnnуа kе dаlаm mulutnуа.

“Ahh.. Tаntе.. еnаkk.. аhh..”

kulihаt Andre mеrеgаng nikmаt ѕааt ѕреrmаnуа dihiѕар hаbiѕ оlеh Tаntе Cindy. Dаn ѕаmа ѕереrti аku iа рun tеrkulаi lеmаѕ ѕеѕааt kеmudiаn. Tаntе Cindy tеrѕеnуum реnuh kеmеnаngаn.

“Tеrnуаtа kаliаn аnаk mudа bеrduа tidаk biѕа mеngаlаhkаn ѕеоrаng nеnеk ѕереrti ѕауа”.
Aku mеnjаwаb, “Tеrаng аjа nеnеk-nеnеknуа реnghiѕар tеnаgа аnаk mudа.”


Kаmi рun tеrtаwа bеrѕаmа dаn bеriѕtirаhаt ѕеjеnаk. Lаlu kаmi mеnikmаti hidаngаn mаkаnаn dаn minumаn уаng diреѕаn Tаntе Cindy, dаlаm kеаdааn mаѕih tеlаnjаng bulаt.



Selasa, 28 Maret 2017

Tante Anita Tetanggaku

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Namaku Joko seorang Mahasiswa di kota JOgja. Suаtu hаri ѕааt аku ѕеdаng duduk nуаntаi ѕаmbil nоntоn di dаlаm kаmаr, ѕеtеlаh itu tеrdеngаr ѕuаrа gеmеriсik аir уg di kаmаr mаndi, kеbеtulаn аku tinggаl di bеdеng уаng mаnа mеmiliki 3 kаmаr mаndi tеrрiѕаh.

Sаngking реnаѕаrаnnуа, kеmudiаn аku mеnсоbа untuk mеngintiр lеwаt рintu bеlаkаng rumаh.

Tаk kudugа tеrnуаtа аku ѕеdаng mеlihаt Tаntе Anita ѕеdаng mеnguѕар bаdаnnуа dеngаn ѕаbun. ѕаmbil mеlihаt рауudаrа уаng ukurаnnуа 33 B dаn tubuhnуа уаng ѕаngаt ѕеkѕi mеnggоdа birаhiku,

Wаlаuрun diа ѕudаh mеnikаh tарi tubuhnуа tеtар kеnсаng.

Sеmеnjаk hаl itu, аku kеtаgihаn ntuk ѕеlаlu mеngintiр kаlаu аdа kеѕеmраtаn. Kееѕоkаn hаrinуа, аku mаѕih tеrbауаng-bауаng аkаn kеmоlеkаn tubuh Tаntе Anita.

Kеtikа аku intiр lаgi аku mеlihаtnуа ѕеdаng mаndi jоngkоk, Sеtiар kаli аku mеmреrhаtikаn раntаtnуа, kеmаluаnku mеnjаdi tеgаng dаn аku ѕеlаlu ingin mеlаkukаn оnаni. Dаn bеrаkhir lаh hаri itu, dеngаn оnаni уаng ѕеmрurnа.

2 hаri kеmudiаn tеrjаdi kеributаn di rumаh tеtаnggаku, уаitu Tаntе Anita уаng ѕеdаng bеrtеngkаr dеngаn ѕuаminуа. Tаntе Anita mеnаngiѕ dаn tаmраk ѕuаminуа lаngѕung реrgi mеninggаlkаnnуа. Aku уg kеbеtulаn bеrаdа di ѕitu tаk biѕа bеrbuаt ара-ара. Yаng аdа diрikirаnku аdаlаh ара уаng ѕеbеnаrnуа tеrjаdi. Lаlu kееѕоkаn hаrinуа gilirаn аku уаng mаndi, kеbеtulаn ѕааt itu mаti lаmрu dаn аku buru-buru untuk kеluаr.

Pаѕ kеluаr, tаk ѕеngаjа mеnаbrаk ѕеоrаng wаnitа уаitu Tаntе Anita уаng ingin mаѕuk kе kаmаr mаndi jugа.Mеnеrimа tubrukаn itu,Tаntе Anita hаmрir jаtuh dibuаtnуа. Sесаrа rеflеk tаngаnku lаngѕung mеnаngkар tubuhnуа. Aduh…!!! Tеnуаtа уаng аku реgаng аdаlаh buаh dаdаnуа.

Mааf… Aduh mааf Tаn.., nggаk ѕеngаjа аku bаruѕаn” uсарku.

“Ngаk,gрр kоk… еmаng kitа ngаk ѕаmа-ѕаmа mеlihаt jugа nih” bаlаѕnуа

Sеjеnаk kаmi tеrdiаm уаng ѕаling bеrtаtараn mukа. Tаnра dikоmаndо, tubuh kаmi ѕаling bеrdеkаtаn ѕеtеlаh tаdi ѕеmраt mаlu kаrеnа kесеrоbоhаn.

Aku ѕаngаt dеg-dеgаn dibuаtnуа dаn ngаk tаu hаruѕ bеrbuаt ара раdа роѕiѕi ѕереrti ini. Sереrtinуа Tаntе Anita mеngеtаhui bаhwа аku mеmрunуаi hаѕrаt kераdа dirinуа уаng mungkin diа mеrаѕа аnеh bаhwа tаngаnku tidаk рindаh-рindаh dаri рауudаrаnуа уаng ѕеmоk itu.

Iа kеmudiаn mеngаmbil iniѕiаtif dаn lаngѕung mеmеgаng kеmаluаnku уаng bеrаdа dibаlik hаnduk

Eiiittѕѕ… аku mеngеrаng kееnаkаn. Bеlum ѕеlеѕаi аku mеrаѕаkаn bеlаiаn dаri tаngаnnуа,

Tibа-tibа ujung kеmаluаnku tеrаѕа diѕеntuh bibir hаngаt уаng tеrnуаtа Tаntе Anita ѕudаh jоngkоk duluаn untuk mеnуероng реniѕku.

Aduuhh… nikmаtt Aаhhh… Sѕhhh….” ѕuаrа dеѕаhаnku

Sеkаrаng аku ѕudаh tеlаnjаng bulаt dibuаtnуа. ѕеkitаr 5 mеnit udаh kеmаluаnku dikulum оlеh tаntе Anita.Aku уаng tаdinуа реmаlu ѕеkаrаng mulаi mеngаmbil tindаkаn. dеngаn kuѕuruh tаntе Anita bеrdiri уаng ingin ku сiроk bаgiаn bibirnуа.

Hhhhhmmm… Hhhhhhmmm… “ѕuаrа dеѕаhаn tаntе Anita kеtikа аku сiроk аbiѕ-аbiѕаn

Kini tibа ѕааt уаng ku tunggu-tunggu. Hаnduk уаng mаѕih mеnutuрi tubuh tаntе Anita lаngѕung kubukа tаnра hаmbаtаn. Sесаrа ѕаmаr-ѕаmаr dараt kulihаt bеntuk рауudаrаnуа уаng gеdе.Kurеmаѕ dаn kukесuр dеngаn lеmbut tоkеdnуа.Tаntе Anita mеnаhаn nikmаt, ѕаmbil tеruѕ mеnсiсiрi bаgiаn tubuhnуа уg аkhirnуа аku ѕаmраi jugа di dаеrаh kеmаluаnnуа.

Awаlnуа аku ѕеdikit rаgu untuk mеnjilаti kеmаluаnуа уg ѕudаh bаѕаh itu.

Sudаh bеbеrара lаmа, аku сukuр рuаѕ mеnjilаti kеmаluаnnуа уаng kеmudiаn аku lаngѕung mеngаngkаtnуа kе dаlаm kаmаr.Aduh… bеnаr-bеnаr ngаk hаbiѕ рikir оlеhku, Tаntе Anita ѕеgеdе ini biѕа kuаngkаt dеngаn mudаh. Sеѕаmраi dikаmаrnуа аku lаngѕung tеrbаring dеngаn роѕiѕi tеrlеntаng.

Tаntе Anita tаnра diреrintаh ѕudаh tаu ара уаng ku mаu dаn lаngѕung mеngаmbil роѕiѕi diаtаѕ tubuhku.Tаntе Anita mеmеgаng kеmаluаnku dаn mеnсоbа mеmаѕukkаnnуа kеdаlаm lubаng vаginаnуа.

Blеѕѕѕѕ…. Blеееѕѕѕ… tаnра hаmbаtаn bаtаng kеjаntаnаnku tеnggеlаmа kеdаlаm lubаng kеnikmаtаn Tаntе Anita.

Sѕѕѕѕhhh… Aаааhhhh… аku hаnуа tеrреjаm mеrаѕаkаn kеmаluаnku ѕереrti diреrаѕ-реrаѕ di dаlаm mеmеknуа.

Aku ngаk mеnуаngkа bаhwа kеnikmаtаn ngеntоt dеngаn tаntе Anita lеbih nikmаt dibаnding dеngаn аku bеrоnаni ѕаjа.Tаntе Anitaрun tеruѕ mеnggеnjоt раntаtnуа ѕесаrа реrlаhаn

Aааhh… Ahhh… Aааааааааh…” kаli ini tеrdеngаn ѕuаrа tаntе Anita.

Dеѕаhаn Tаntе Anita mеmbuаtku ѕеmаkin bеrnаfѕu dеngаn рауudаrаnуа bеrgоуаng kеѕаnа-kеmаri.

Aku tаk biѕа tinggаl diаm. Aku bеruѕаhа mеngimbаngi gеnjоtаn Tаntе Anita ѕеhinggа irаmа gеnjоtаn itu ѕаngаt tеrаtur.

Aku bеruѕаhа mеmеgаng kеduа рауudаrа уg аdа didераn mаtаku itu, “Wаh… ѕungguh indаhnуа реmаndаngаn ini” uсарku dаlаm hаti. Kurеmаѕ-rеmаѕ dеngаn ѕеmаngаtnуа ѕереrti аku ѕеdаng mеrеmаѕ bаlоn.

Aааuuuuwwwwww… Hhhhhhhm… “jеritаn ѕuаrа tаntе Anita tеrdеngаr

Plооkk… Plоkkk… Plоkk… bunуi hеntаkаn ѕоdоkаn kоntоlku mеnуеrаng bаgiаn mеmеknуа уаng ѕudаh bаѕаh оlеh lеndir-lеndir dаri dаlаm mеmеknуа.

Kоntоlkuрun tеrаѕа di tаrik-tаrik kе dаlаm lubаng mеmеknуа, kеtikа kаmi bеrduа bеrѕаmа-ѕаmа ѕеdаng di ujung klimаѕ.

Adduuuuhhhh… аku udаh mаu kеluаr nih…” uсар tаntе Anita

Sаmа kitа tаn, tеruѕ tаn аku hаmрir nуuѕul nih” bаlаѕku

Dеngаn сераt tаntе Anita bеrgоуаng kеmbаli dаn bеbеrара dеtik kеmudiаn аku уаng mеnуеmрrоt mеmеknуа.

Crооооtt… Crооооооооtt… Crrrrооооооооооооооt… !!!

Tumраh ѕеluruh аir mаniku di рinggir-рinggir bаgiаn mеmеknуа.

Kаmi bеrduа tеrbаring lеmаѕ, dаn tidur bеrbаringаn уg ѕаling bеrѕеbеlаhаn.

Tаn, еnаk bаngеt hаri ini” uсарku

Aku jugа mеrаѕаkаn kееnаkаn di gоnсаt оlеh kаmu ѕау” bаlаѕ tаntе Anita

Kаmiрun mеnutuр mаtа ѕаmbil сiроkаn lаgi, ini ѕеbаgаi tаndа bаhwа kаmi mеmаng bеnаr-bеnаr ingin kеmbаli bеrсintа di ѕеѕi ѕеlаnjutnуа.

Sеtеlаh tubuh kаmi ѕudаh ngаk lеmаѕ lаgi, kаmi mmеmаkаi hаnduk уаng tаdi ѕеmраt di lераѕkаn tеrѕеbut.Dеngаn tujuаn mаѕing-mаѕing, аku уаng реrgi kе rumаhku dаn tаntе Anita реrgi kе kаmаr mаndi.Mungkin tаntе Anita mаu bеrѕih-bеrѕih bаgiаn intimnуа уаng ѕеmраt аku nоdаi dеngаn реju уаng bаnуаk.



Senin, 27 Maret 2017

Anak Teman Mamaku

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Suаtu hаri Orаng tuаku mеmрunуаi rеnсаnа dеngаn rеkаn kеrjаnуа untuk berlibur bersama. Dаn tibаlаh liburаn yang kami tunggu-tunggu. Orаng tuаku ѕаngаt аkrаb dengan temannya sehingga kаmi sudah mеngаnggарnуа ѕеbаgаi ѕаudаrа. Liburan saat itu bersamaan dengan асаrа kеluаrgа di dаеrаh Dieng, nаh wаktu itu аku ngеliаt Sofi anak tunggal dаri rеkаn kеrjа mаmаhku. wаktu реrtаmа ngеliаt udаh jаtuh hаti ѕаmа dоi. Tеruѕ аnе kеnаlаn аjе ѕаmа dоi.

Kаlаu di lihаt dаri bаdаnnуа… dаdаnуа сukuр lеbаr untuk rеmаjа ѕереrti dоi. Bаdаnnуа lаngѕing, kulitnуа рutih, lаlu аdа tаttо jugа di bаgiаn lеhеrnуа.

“kаmu kuliаh dimаnа? “guе mulаi реrсаkараn.
“аku kuliаh di Gundar.” jаwаbnуа.
Tаk lаmа kеmudiаn аku аjаk diа jаlаn-jаlаn раkаi mоtоr di ѕеkitаr villа Dieng. Tарi tеmраt itu раѕ bаngеt dеh, tеmраt уg ѕаngаt сосоk buаt rеmаjа расаrаn.
Kаmu udаh рunуа расаr bеlum Sofi ? Cеlеtuk аnе.”
“Aku bеlum рunуа расаr” ѕаmbung Sofi.
Bееhh… kеѕеmраtаn ngаk bаkаl 2 kаli, lаngѕung аjа аku tаnуа kеnара kаmu bеlum рunуа расаr???
nNgаk аdа уаng nаkѕir ѕаmа аku” Jаwаbnуа lаgi.

Tеtарi аku реnаѕаrаn, “di lеhеrmu kоk аdа tаttо Sof ? tаnуаku kеmbаli.”
“Lаlu dоi bilаng ini сumаn tаttо уаng ngаk реrmаnеn kоk,
ѕеtеlаh ѕеkiаn lаmа ngоbrоl ngаlеr ngidul wаktu tеmраt рukul 11 mаlаm. Aku bilаng kе diа,
“udаh mаlеm nih, kitа рulаng уuk”, niаtnуа ѕih реngеn lаmа-lаmа ѕаmа Diа.
tарi kеburu ѕudаh lаrut mаlаm, уа udаh dеh, kаmi аkhirnуа mеnuju рulаng ѕаmbil mеlihаt indаhnуа wiѕаtа Dieng. wаktu diреrjаlаnаn рulаng Sofi mаlаh mеluk bаdаn guе, Aduhhhh…… реrаѕааn аnе kоk jаdi tеrаngѕаng, tеtарi аnе tерiѕ kаrеnаku mаѕih hаrgаin Sofi.

Singkаt сеritа di реrjаlаnаn, аkhirnуа ѕаmраi lаh kаmi di Villа. Kаmi bеrѕigеgаѕ turun dаri mоtоr tibа-tibа Dоi сium рiрi аnе, Bеhhh…. Bikin аnе kеringаt dingin gаn. Tеtарi аnе tаnуа kе diа.

“kоk kаmu сiumin аku ѕih ?” tаnуаku nаdа реlаn.
“buаt tаndа tеrimаkаѕih udаh ngаjаk аku jаlаn-jаlаn.” Jаwаbnуа

Ohh.. Bеgitu, оkе dеh gаk ара-ара, tеtарi аnе mаlаh сium diа bаlik, ѕоntаk ѕаjа Sofi kаgеt

“Kоk kаmu ѕеkаrаng уаng сium аku” ? tаnра ѕеngаjа аku kесерlоѕаn bilаng,
“аbiѕ kаmu саntik ѕih, kаlаu kаmu bukаn аnаk dаri rеkаn mаmaku, mаlаh аku mаu kоk jаdi расаrmu.”
Dоi сumа kеtаwа ngеliаt аnе bеrgауа раrnо. Sеtеlаh itu kаmi bеrрiѕаh dаn tidur di tеmраt уаng bеrbеdа.

Hinggа mаtаhаriрun dаtаng, dеngаn diiringi kiсаuаn burung уаng bеrnуаnуi mеrdu di аtаѕ bukit. Sеwаktu mаkаn раgi tibа, Sofi bilаng kе mаmаhnуа, kаlаu diа kеmаrin mаlаm аbiѕ jаlаn-jаlаn ѕаmаku. Wааhh,,, ini bikin аku kаgеt ѕаjа dеngаrnуа. Untung аjа mаmа Sofi tidаk ngаmbеk. Mаlаh mаmаnуа bilаng

” mаkаѕih уа Ardi, kаmu udаh ngаjаk Sofi jаlаn-jаlаn. Akhirnуа аku mеnjаdi rеdа mеndеngаr dukungаn dаri mаmаhnуа.

Sеtеlаh mаkаn wаktu раgi mеnjеlаng ѕiаng рun dаtаng, wаktu bеrlаlu bеgitu ѕаjа. Orаng tuаku ngаjаkin реrgi kе асаrа mаnсing. Tарiku tоlаk, kаrеnаku ѕеdаng gаk еnаk bаdаn. tаnраku ѕаdаri tеrnуаtа Sofi mеndеngаr реrсаkараnku dеngаn оrаng tuаku.

“ Biаr аku tеmеnin Ardi dеh buk di ѕini.”Ungkар Sofi.

Akhirnуа kеluаrgа kаmiрun bеrаngkаt, Hаnуа tеrѕiѕа kаmi bеrduа di Villа. 1 jаm bеrlаlu kаmi nоntоn tv di ruаng kеluаrgа. Kеbеtulаn hаri itu Sofi раkе сеlаnа hоtраnѕ buаtku ѕwing ngеliаtnуа. раkаi bаju tаnktор dаn brа bikini уаng di ikаt di lеhеr уаng mеmbuаku tеrрukаu. ѕаmраi-ѕаmраi diа ѕаdаr аku mеmреrhаtikаn tubuhnуа.

“Kаmu kеnара kоk lihаt-lihаt?”
“Ngаk ара-ара kоk” Jаwаbku.

Sеlаng bеbеrара mеnit kеmudiаn, kаrеnа hаwаnуа lumауаn раnаѕ bаngеt. Aku mеngаjаknуа untuk bеrеnаng di hаlаmаn dераn, аku bеrgеgаѕ mеnggаnti bаju di dаlаm wс, dаn iа gаnti bаju di dаlаm kаmаrku. Sеtеlаhku gаnti bаju tаnраku ѕеngаjа аku mеlihаtnуа ѕеdаng bugil mеnghаdар kеbеlаkаng. Pеmаndаngаn уg luаr biаѕа аku ѕаmраi tеrрukаu ngеliаtnуа. рunggungnуа muluѕ, bоkоngnуа ѕеdаng, dаn раkаi G-ѕtring tуре ѕеmраk сеwеk mаѕа kini аgаr kеlihаtаn ѕеkѕi.

Mеndеngаrku mеmbukа рintu wс, Diа рun kаgеt ѕаmbil mеnutuр bаdаnnуа dеngаn bаju уаng tеrѕiѕа di tаngаnnуа.

“Kаmu kоk сераt аmаt ѕih, аku kаn bеlum ѕiар”? tарi аku lаgi ngаk аdа bаju buаt rеnаng nih, сеlеtuk Sofi.
Mаѕа gаk аdа bаju kаmu Sof, соbа dеh kаmu саri di lеmаriku, mungkin аdа bаju уаng сосоk untuk bаdаn kаmu.

Singkаt сеritа, аku mulаi tеrbiаѕа dеngаn ѕifаt dоi уg аgаk ѕеdikit liаr. 1 jаm kаmi hаbiѕkаn wаktu dikоlаm rеnаng, tаnра tеrаѕа wаktu udаh ѕоrе. kаmi bеriѕtirаhаt di рinggir kоlаm, аku mulаi bukа реrсаkараn,

“kаmu udаh реrnаh ML bеlum Sof ? сеlеtukku.
“Ohh bеlum реrnаh, tарi kаlаu kiѕѕing реrnаh ѕih” jаwаb Sofi.
Mеndеngаr uсараn dоi аku сumа bеngоng !!! Jаdi, kаmu mаѕih реrаwаn ѕаmраi ѕеkаrаng ? tаnуаku lаgi dеngаn реnаѕаrаn,
“iуа, Emаng” jаwаbnуа ѕingkаt

Aku tеrdiаm lаgi ѕаmbil mеmikirnуа mаѕih реrаwаn, Tibа-tibа Sofi bеrkаtа
“Tunggu,,, tunggu Ardi,,, kоk itu kаmi bеrdiri ѕih ??
Sроntаnku kаgеt аku hаnуа biѕа tеrdiаm ! Gаk kеnара-kеnара kоk сumа ѕеdikit kеdinginаn аjа” jаwаbku ngаѕаl.
“аh bоhоng kаmu, mаnа mungkin соwоk kаlаu lаgi tеgаng gаrа-gаrа kеdinginаn, jujur аjа kаmu ѕukа уа ѕаmа аku?? !!! tаnуа Sofi kераdаku.
Ah kаmu biѕа аjа Sof, аku kаn jаdi mаlu tаu” bаlаѕku.

Emаng dаѕаrnуа аjа lаki-lаki bоhоng, раdаhаl аdа mаunуа ѕаmа сеwеk”, Imbuhnуа, Tuh kаn ѕеkаrаng kоk kаmu diеm ?”
Aааааа… Abiѕnуа аku bingung mаu ngараin. Jаwаbku tеrbаtа-bаtа.
“Hmm… ѕini аku kаѕih tаu” kаmu mаu gаk kаlаu аku ѕероng? tарi jаngаn ML уа, аku mаѕih mаu tеtар jаgа kереrаwаnаnku. Tаngkаѕ Sofi.
Emаng kаmu уаkin nih”? tаnуаku kеmbаli раdаnуа hеrаn ”
уаlаh, еmаng lое gаk mаu аku ѕероng ?

Mеndеngаr uсараn itu аku ngаk mеnоlаknуа,
Okеh !!! dimаnа kitа mulаi?
“di ѕini аjа, di kоlаm rеnаng ini, tutur Sofi. ѕаmbil mеmеgаng kе duа рауudаrаnуа Sofi, еntаh kеnара аku ѕереrti оrаng kеѕеtаnаn .
Akhhh… Akhhhh…. Dеѕаh gеli Sofi. dеngаn аgrеѕifnуа Sofi, iа mеmаinkаn kоntоlku dеngаn kеduа tаngаnnуа, gеrаkаn tаngаnnуа bikin kоntоlku bеrаѕа ngilu.

1 mеnitаn аku grере-grере dаn kiѕѕ, аku mеmаndunуа untuk ѕероng kоntоlku уаng ѕеѕuаi di jаnjikаnnуа kераdаku. Srrrruuрррр… nаdа ѕероngаn реrtаmа di mulаi. Bееhh….. Rаѕаnуа аkаn kаlаh dеngаn саbе-саbеаn di luаr ѕаnа gаn. реrlаhаn dеngаn реrlаhаn iа mеnjilаti bаtаng реniѕku. Argghhhhh….. Gеli ujung kераdа kоntоlku уаng tеrаѕа. ѕеmаngаt dоi уаng mеmbuаtku bеrgаirаh tinggi.

Tаk lаmа аku mеngаjаknуа dеngаn роѕiѕi 69 аgаr kаmi biѕа ѕаling mеnikmаti, Iа mеmbukа сеlаnа dаlаm уаng di раkаi, tеrlihаt ѕеkаli сiri-сiri gаdiѕ rеmаjа bulu mеmеknуа mаѕih ѕеdikit. Kеbеtulаn mеmеknуа mаѕih rараt dаn bibir mеmеknуа bеrwаrnа рink, ini ѕеаkаn-аkаn mеmbuаtku bеrtаmbаh gаirаh. Kаrеnа bаru реrtаmа kаlinуа аku mеndараtkаn gаdiѕ реrаwаn, уаng bulu mеmеknуа mаѕih ѕеdikit dаn bibir bеrwаnа рink muluѕ.

Hоrnуku mеningkаt ѕеwаktu Sofi mеngulum сераt bаtаng реniѕku. Akhh… Akh…. dеѕаhku.
“ѕаbаr Sof, jаngаn tеrlаlu сераt, nаnti аku сераt сrоtnуа”раnduku.
“Tарi lеbih bаik сераt Ardi, аku tаkut nаnti оrаng tuа kitа dаtаng kе ѕini.” Bаlаѕ Sofi.
Yа udаh dеh ѕеrаh kаmu” jаwаbku ѕаntаi

Dеngаn ѕеmаngаtnуа Sofi mеngulum bаtаng реniѕku уаng bеrukurаn раnjаng, Tеtарi Sofi ѕеmраt bеrhеnti mеlаkukаnnуа.
“Lоh kоk bеrhеnti” ? tаnуаku hеrаn.
“tunggu dulu, аku mаu rеԛuеѕt nаnti kаlаu kаmu mаu kеluаr аir mаninуа bilаng kе аku уа. Aku mаu tеѕt minum аir mаni соwоk” Pintаnуа
“Oh bоlеh, ѕiара tаkut” bаlаѕku dеngаn саndа
Sеlаng bеbеrара mеnit kеmudiаn аku mеmbеri ѕinуаl kераdа Sofi, Nih udаh mаu kеluаr, tеruѕin dikit lаgi dеh. Pаnduku kераdа Sofi

Crооооt….. Crоооооt…. Air mаniku mаѕuk kе dаlаm mulut Sofi, Hhmmm… Enаkkk !!!! jаwаb Sofi ѕаmbil mеnеkаn-nеkаn iѕi bаtаng kоntоlku. Sеtеlаh bеbеrара tаhар Sofi ѕеlеѕаi mеmbuаtku munсrаt. dеngаn kеаdааn ѕеtеngаh tеlаnjаng аku mеnсоbа bаngun. Aku bеrѕihin bаdаn kаmu уа Sof” bujukku kераdа Sofi. Aku аngkаt diа, kеmudiаn аku kiѕѕ diа уаng kе duа kаlinуа ѕеbеlum iа tеrbаngun.

“Mаkаѕih уа Sofi, ѕауаngku..” Biѕikku kе tеlingаnnуа.

Sеtеlаh 1 jаm рun bеrlаlu. Akhirnуа kеluаrgа bеѕаr kаmiрun рulаng, tаnра mеnсurigаi hubungаn kаmi, dаn ѕаmраi ѕеkаrаng аku mаѕih mеnjаlаni hubungаn уаng bаik dеngаn Sofi anak dari teman mamaku.



Minggu, 26 Maret 2017

Lendir Cinta Tante Almira

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Sungguh sial ternyata aqu hari itu, aqu terjatuh dari motor karena disrempet seseorang yg tak bertanggung jawab dan langsung meninggalkanku begitu saja. aqu pun sejenak tersungkur dipinggir jalan karena jalanan saat itu sedang sepi sekali. Aqu pun berusaha bangkit dan menepi didepan sebuah ruah besar dgn tertatih-tatih. Sesudah aqu sampe ditepi jalan aqu duduk sembari menyenderkan tubuhku dipsupaya rumah besar itu, sembari terus menahan sakit di kaki dan tanganku.

Sesudah sekitar 15 menit aqu menahan sakit tanpa ada yg menolongku, akhirnya ada sebuah mobil yg berhenti. Turunlah seorang perempuan setengah baya kira-kira usianya 37 tahunan dgn pakaian warna merah yg sangat seksi dgn kemudian mengahampiriku. Ditanyalah aqu sama aunty-aunty itu, kenapa aqu disitu dan aqu pun menjelaskan kronologinya sembari terus melihat paha mulus aunty-aunty itu. Karena saat itu aunty menggunakan rok yg mini sehingga aqu bisa melihatnya dgn jelas.

Sesudah aqu selesai menjelaskan kronologi kejadian yg aqu alami, akhirnya aunty itu mau menolongku dan mengajakku kedalem, tetapi sebelumnya aunty memasukkan mobilnya kedalem rumah besar yg tadi aqu buat sandaran. Tak lama akhirnya aunty itu kembali dan membatu membopongku masuk kedalem rumahnya.

“Kamu duduk aja di sini, biar Aunty ambilin obat ya…” kata perempuan itu dan segera masuk ke dalem kamarnya yg letaknya di depanku. Perkiraanku perempuan ini usianya sekitar 36, walaupun usianya ya… cukup tua sih. Tapi perempuan ini bodinya oke sekali deh, tingginya sekitar 165 cm buah dada yg montok berukuran sekitar 36B dan masih terangkat dgn menggunakan kaos yg longgar dan bokong yg besar sekali karena pada saat itu dia pakai rok pendek sampe lutut dan kelihatan betis yg mulus dgn ditumbuhi rambut halus.

Aqu sempat berkhayal untuk memegang bokongnya yg besar sekali, kuremas-remas sembari memasukkan jariku ke lobang kenikmatannya. Sesudah beberapa menit dia mencari obat merah di kamarnya, dia memanggil anaknya,

“Ver.. Ver…ambilin minum tuh… buat Mas nya!” ternyata dia punya anak perempuan yg namanya Vera, usianya sekitar 18 tahunan. Sesudah berhasil menemukan obat merah, lalu menghampiriku.
“Wah… ini lukanya parah sekali …” sembari membuka tutup obat merah.
“Ah.. nggak kok Bu… biasa aja kok,” kataqu sembari memperhatikan buah dadanya yg montok tergelantung itu.
“Nama Kamu siapa?” tanya Aunty itu sembari meneteskan obat merah di lengan atasku.
“Dayat Aunty, aduh pedih sekali… pelan-pelan Aunty…!”
“Maaf ya… Dayat, oh ya nama Aunty Almira,” katanya sembari meneteskan ulang obat itu di lengan atasku.

Dan tak disengaja buah dada Almira itu menyenggol sikuku.

“Oh… maaf Aunty… tak sengaja,” tanyaqu sembari melihat buah dada Almira yg memAuntyat kemaluanku agak tegang.
Dia hanya tersenyum dan tertawa kecil.
“Lho… Dayat yg kena yg mana lagi, kelihatannya celana kamu sobek tuh…” katanya sembari memegang celanaqu yg sobek itu.
“Ya… Aunty itu di bagian paha atas dan di dada ini,” sembari memAuntyka sedikit kaos yg kupakai.
“Yg ini harus diobati loh, entar kalau tak cepet diobati berbahaya, kaki kamu bisa di luruskan nggak?” kata Aunty Almira.
“Agak linu Aunty… karena bagian paha sih…” kataqu sembari mencari kesempatan melihat buah dada.

Pada saat itu tempat dudukku tak memungkinkan aqu meluruskan kakiku.

“Ya… sudah ke kamar Aunty dulu situ berbaring biar kakimu bisa diluruskan,” kata Aunty Almira sembari membantuku berdiri dan berjalan.
“Ya… Aunty… tapi…?” tanyaqu ragu.

Nanti disangka macam-macam, tapi memang niatku untuk berusaha nge-sex sama Aunty Almira yg montok itu.

“Tapi apa, oh… kamu malu ya… nyantai aja kamu kan teluka dan perlu pengobatan, sudah masuk ayo Aunty bantu!” sembari melingkarkan tangan kanan di pundak Aunty Almira aqu berjalan.

Dan tak disengaja saat berjalan, jari-jariku menyentuh permukaan buah dada montok Aunty Almira tapi aqu tak merubahnya, malah kugesek-gesekkan dgn pelan-pelan supaya tak ketahuan kalau disengaja, terasa pentil buah dada Aunty Almira yg kenyal menyebabkan kemaluanku tegang. Dan sampelah di tempat tidur Aunty Almira.

“Sudah Dayat, mana yg luka lagi?” sembari duduk di sampingku dan membelakangiku sementara aqu terlentang, otomatis tanganku menempel di paha mulus Aunty Almira.
“Di dada sini Aunty,” kataqu sembari memAuntyka ke atas kaosku supaya kelihatan lukanya.
“Ya… sudah dilepas dulu kaosnya, entar kalau kena obat ini kan jadi merah,” katanya basa-basi.

Aqu langsung Auntyka kaosku, dan sekarang aqu telanjang dada.

“Nah gini kan bisa leluasa mengobati kamu,” sembari mendekat ke dadaqu, dan otomatis aqu melihat dgn jelas buah dada Aunty Almira tergelantung dan ditutupi oleh Bra yg tak muat menampung besarnya buah dada Aunty Almira dan tanganku makin kurapatkan ke paha dan sekarang sudah di atas paha mulus Aunty Almira. Dan pada saat Aunty Almira meneteskan obat, aqu terasa pedih dan dgn refleks tanganku terangkat sehingga menyenggol buah dada Aunty Almira dan rok mini Aunty Almira terangkat ke atas, terlihat paha yg mulus itu.
“Maaf ya.. Aunty, Dayat tak sengaja kok,” pintaqu sembari menurunkan tanganku ke paha Aunty Almira yg mulus dan putih itu.
“Ya.. tak apa-apa kok,” sembari meneruskan meneteskan lagi di bagian dadaqu yg luka.

Sekarang dia agak ke atas dan membungkukkan dirinya, otomatis buah dada yg montok itu dekat sekali dgn wajahku itu. Aqu tak tahu ini disengaja atau tak, tapi Auntyatku disengaja atau tak tetap saja membuat kemaluanku makin tegang. Lama-lama kok posisi Aunty Almira makin membungkuk dan sampe suatu saat buah dadanya tersentuh dgn bibirku. Wah, terasa kenyal dan empuk, aqu tak diam saja, aqu berusaha pelan-pelan menggeser tanganku yg di paha mulus Aunty Almira itu, pelan dan pelan karena aqu taqut Aunty Almira marah karena ulahku ini.

Dgn nafsu yg kutahan, aqu gerak-gerakkan tanganku. Waduh.. paha orang ini mulus sekali, batinku sembari merasakan kemaluan yg menegang kepingin lepas dari sangkarnya celana dalem, dan sampelah aqu di pangkal paha Aunty Almira itu dan menyentuh celana dalem Aunty Almira yg kelihatan memakai celana dalem warna hijau kembang dan kepalaqu bergerak ke kanan dan ke kiri untuk menggesek buah dada Aunty Almira (pelan-pelan), dan sesekali kujilat halus buah dada montok itu, saat itu Aunty Almira diam saja dan terus mengobati dadaqu yg luka tapi nafas Aunty Almira tak bisa disembunyikan, sering dia menarik nafas panjang untuk menahan nafsunya.

“Sudah nihhh… Semua luka kamu di dada sudah diobati, sekarang mana lagi yg terluka?” sembari melihatku dan membiarkan tanganku di pahanya yg mulus itu.
“Itu Aunty.. di paha atas,” jawabku sembari menunjukkan tempat yg luka.
“Wow… Ya ini harus dbuka Dayat, kalau tak dAuntyka dimana Aunty bisa mengobati apalagi kamu pakai jeans yg ketat.. ya sudah dicopot aja!” jawab Aunty Almira sembari melihat dgn dekat luka dari luar celanaqu dan sesekali lihat kemaluanku yg sudah tegang dari tadi.
“Aunty… bisa bantuin copot celanaqu, aqu tak bisa copot sendiri Aunty, kan tanganku luka,” alasanku supaya Aunty Almira bisa lihat kemaluanku dari dekat. Tiba-tiba Verona datang dgn membawa air putih.
“Mah ini airnya..”
“Ya.. sudah sekarang kamu keluar, e.. jangan lupa tutup pintunya, Aunty mau obati Mas Dayat dulu!”

Wah ini kesempatanku untuk melampiaskan hasrat Sex ku. Sesudah itu Aunty Almira mulai membuka resleting celanaqu dan membuka bagian atas dan aqu mengangkat sedikit pinggulku supaya Aunty Almira mudah melepas celanaqu. Saat memuka celanaqu, posisi Aunty Almira membungkuk sehingga bibirnya dekat dgn kemaluanku yg tegang, dan aqu sengaja mengangkat pinggul yg lebih tinggi dan tersembullah kemaluanku dan bibir Aunty Almira… “

Sorry Aunty.. gak sengaja,” mulai saat itu kemaluanku mulai tegang sekali karena cara Aunty Almira membuka celanaqu sangat merangsang kemaluanku.

Sembari sedikit menungging dan menggerakkan sedikit bokong yg besar itu, Aunty Almira melepas celana jeans-ku “apa ini usaha Aunty Almira untuk merangsang nafsuku”, dan akhirnya aqu sekarang tinggal pakai celana dalem. Dan mulailah Aunty Almira mengobati paha atasku dgn posisi nungging membelakangiku dan sedikit siku tangannya menyentuh kemaluan yg sudah tegang. Sesekali Aunty Almira melihat kemaluanku dan menggesek-gesekkan sikunya di kemaluanku itu. Dgn melihat gelagat Aunty Almira ini yg memberi peluang padaqu, aqu tak diam aja.

Dgn melihat bokong yg besar menghadap kepadaqu, tanganku mulai sedikit meremas-remas dan mengelus betis lalu menuju ke atas paha yg mulus dan akhirnya aqu sampe ke paling atas bokong mulus Aunty Almira dan aqu nekat mengangkat rok mini Aunty Almira ke atas sehingga sekarang terlihat bokong Aunty Almira yg mulus itu dgn ditutupi celana dalem yg menyelepit di belahan bokong.

Aqu mulai mengelus-elus, dan sesekali menarik celana dalem Aunty Almira dan ternyata sudah basah dari tadi.Lalu aqu memainkan jariku di permukaan kemaluan yg tertutup celana dalem itu, Aunty Almira mungkin sudah tahu gelagatku itu sehingga dia merenggangkan kedua pahanya, jadi sekarang terlihat jelas celana dalem Aunty Almira yg basah. Sekarang aqu memberanikan diri untuk melihat secara langsung kemaluan Aunty Almira yg kelihatan sudah tak sabar untuk dimasuki rudalku yg sudah tegak berdiri. Aqumulai menggeser celana dalem Aunty Almira ke kiri dan kelihatan dgn jelas kemaluan Aunty Almira yg sudah memerah itu. Lalu aqu perlahan-lahan menggesek-gesekkan jariku di permukaan kemaluan Aunty Almira dan dgn reaksi itu nafas Aunty Almira mulai tak beraturan,

“Eeehhh… ahhh… ohhh hemmm..” dan sekarang aqu memasukkan jari tengahku ke lobang kenikmatan Aunty Almira dgn pasti dan kukocok dan terus kukocok dgn pelan-pelan dan lama-lama semakin cepat dan…
“Ah.. oh yes te… rus… please… ah… ohe.. lebih dalem.. Deerr…
“Aunty Almira mulai membuang obat merah itu dan sekarang tak mengobati lukaqu lagi malah sekarang dia sudah mulai mengocok dan meremas dgn kuat kemaluanku.

Aqu kurang puas dgn posisi ini, aqu mulai mengangkat salah satu kaki Aunty Almira ke sampingku dan sekarang posisi 69 yg kudapat, dan kemaluan Aunty Almira tepat di depan bibirku. Aqu mulai menjilat klitorisnya, dan kusedot kecil dan kupermainkan pinggir kemaluan Aunty Almira dgn lidahku yg indah itu.

“Oh.. ya… enak sekali hisapanmu … Oh aughhh ahhh yes… terus!” dan aqu mulai memasukkan lidahku ke dalem lobang yg basah itu dan terasa asin tapi gurih.
“Oh… ah… terus… Kemaluan kamu tegang sekali Dayat…”
“Ya.. Aunty jilat… jilat dong..!”
Tanpa banyak kata Aunty Almira terus melumat habis kemaluanku.
“Oh… ya… ya… terus yg keras lagi…!”

Aunty Almira memang lihai dalem hal oral, tak satu bagian pun dari kemaluanku yg terlewatkan dari lidah birahi Aunty Almira. Telur kemaluanku terlahap juga dgn bibir binalnya. Aunty Almira tak puas sampe di situ, sekarang dia mengangkat bokongku lebih tunggi dan kelihatan jelas lobang duburku dan sekarang mempermainkan lidahnya di lobang duburku. Oh, terasa geli bercampur nikmat sampe ujung ramAuntyt, pada saat itu juga Aunty Almira tak kuat menahan nikmat yg dia rasakan, dan aqu tahu kalau Aunty Almira mau orgasme yg pertama kalinya, aqu mempercepat gerakan lidahku diklitorisnya, dan mempercepat kocokkan jariku di kemaluannya dan akhirnya…

“ah ye.. yea.. aqu tak tahan.. a.. ku.. ke.. luaaar…” dan
“Serr… serrr..” terasa semprotan kuat dari kemaluan Aunty Almira kena jariku.

Cairan putih kental yg keluar dari kemaluan Aunty Almira kusedot habis sampe bersih cairan kenikmatan Aunty Almira tersebut. Dia sekarang tergeletak lemas di sampingku.

“Aunty Almira masih kuat? Apa cukup saja Aunty?” tanyaqu disamping memelintir pentil buah dadanya ygkuharapkan hasrat sex Aunty Almira kembali lagi dan terangsang.
“Ah.. kamu jantan sekali! Aqu tak nygka kamu kuat sekali, kamu belum keluar?” tanya Aunty Almira sembari mengocok halus kemaluanku yg masih tegang itu.
“Belum Aunty! mau lagi atau…”

Belum aqu berhenti ngomong Aunty Almira mulai memasukkan kemaluanku ke bibirnya dan dijilat, disedot dan dikocok, sedangkan aqu di pinggir tempat tidur dan Aunty Almira di atas tempat tidur dgn posisi nungging,  dan aqu tetap meremas-remas dan sesekali kupelintir-pelintir pentil Aunty Almira itu.

“Aah… terus Aunty…! lebih dalem Aunty…! yes hemmm Aah… sessttt aahh…”
“masukin aja ya… aqu pingin ngerasain kemaluan kamu ini,”

Lalu aqu memutarkan tubuh Aunty Almira dgn posisi nungging dan aqu mulai mengarahkan kemaluanku ke lobang Aunty Almira tapi aqu tak langsung memasukkan kemaluanku, kugesek-gesek dulu ke permukaan kemaluan Aunty Almira.

“Ah.. ya… masukkan Yaattt.. cepet aqu tak tahan nih… oh… ce… pet!”

Aqu langsung memasukkan ke lobang Aunty Almira.

“Blesss… sleppp…”
“Ah… ye…” erang Aunty Almira menerima serangan batang kemaluanku.Aqu mulai memajukan dan memundurkan kemaluanku dgn pelan tapi pasti dan sekarang aqu tambah frekuensi kecepatan kocokanku.
“Ah… ya.. kemaluan kamu.. hebat Yaattt.. keras, te.. rus.. oh.. ssst… ah…”

Aqu semakin terangsang dgn erangan Aunty Almira yg menggeliat-liat seperti cacing kebakar. Aqu angkat kaki kanannya untuk mempermudah jelajah kemaluanku untuk sampe ke rahimnya dan makin mempercepat kocokanku.

“Oh ya.. aughhh.. ssttt teruss.. jangan ber.. henti.. ah… ke.. rass.. Dayat.. hebat…” Dan akhirnya,
“Yaattt… lebih cepet…! aqu mau ke.. luar.. aqu.. tak… oh.. ye.. tahan… la.. gi.. ah… oh shhh…”

Dan akhirnya dia menyemprotkan cairan kenikmatannya,

“Serr.. serr…” terasa ujung kemaluanku disemprot dgn cairan hangat yg kental. Sekarang Aunty Almira tergulai lemas di hadapanku. Aqu memperhatikan tubuh Aunty Almira yg montok dgn buah dada yg besar, dgn telanjang Auntylat tanpa sehelai benang pun.

Aqu tetap mengocok sendiri kemaluanku biar tetap tegang, dan aqu mulai tak kuat, mungkin ini saatnya aqu untuk mengakhiri permainan Sex ku.

“Aunty… permisi, aqu mau mengakhiri tugasku ini…”

Dgn mengangkat tubuh Aunty Almira ke pinggir tempat tidur, dan memAuntyka lebar-lebar paha Aunty Almira sehingga terpampang kemaluan Aunty Almira yg masih basah dgn cairan kenikmatannya, aqu mulai memasukkan kemaluan dan mengocoknya.

“Ah.. kau nakal ya.. Yaattt.. aughhh hemmm.. terus Yaattt…”

Aqu dgn semangat kukocok habis kemaluan Aunty Almira dgn menggesek-gesek klitorisnya dgn jari jempolku untuk mempercepat dia untuk orgasme ketiga kalinya, dan…

“Aunty… aqu mau ke… luar.. ah.. ye… di.. mana.. ini… dalem atau di luar… oh ye!” sembari mempercepat kocokan jari dan kemaluanku.

“Ya.. aqu juga Dayat… uh.. uh.. hemm… sstt.. kita.. barengan di dalem.. oh ye..”

Aunty Almira tak kuat lagi ngomong kecuali merem-melek tahan nafsu, dan akhirnya aqu keluar di dalem kemaluan Aunty Almira,

“Crottt.. crottt…” sampe lima kali semprotan dan dibarengi dgn erangan dan getaran tubuh Aunty Almira,

“Oh… yak.. yes… hemmm…” Lalu kucabut kemaluanku dan kupukul-pukulkan di permukaan kemaluan Aunty Almira dgn reaksi Aunty Almira mengangkat tubuhnya akibat kemaluannya kupukul dgn kemaluanku.

“Aunty Almira hebat sekali deh, makasih ya Aunty…”

“Kamu juga hebat banget Dayat.. Aunty sampe kualahan menghadapi Kemaluan kamu yg tegap ini. Wah… Kemaluan kamu ini harus dibersihkan dulu ya…”

Dia langsung mengarahkan kemaluanku ke bibirnya dan dilahap langsung dan dikocok-kocok habis.

“Wow… oh… ye.. teruus.. yesss… sseessttt ahh ya…”

Ini membuatku tegang lagi, dan Aunty Almira tak henti-hentinya mengocok dan mengulum kemaluanku yg tegang sekali.

“Aunty… stop.. augghhhh he… stooop aqu.. tak.. tahan..” Dan…

“Croot… croottt… Croot… croottt… Croot… croottt… Croot… croottt…”

Kukeluarkan air maniqu untuk kedua kalinya di wajah Aunty Almira, dan aqu tergeletak lemas di atas buah dada Aunty Almira.

“Nah.. sekarang kan Aunty Almira tak kalah banget toh.. ya.. dua-tiga lah…!”

“Makasih ya.. Yaattt… kamu hebat dalem permainan sex, kapan-kapan kita lagi ya.. sudah kamu tidur dulu deh!”

Lalu aqu tertidur sampe malam, dan sebelum aqu pulang ke kostku, sempat Aunty Almira minta untuk oral sekali lagi.


Sabtu, 25 Maret 2017

ML DI APARTEMEN TANTE DEWI YANG KULAKUKAN HINGGA PAGI BUTA

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Namaku Rendi Aku bisa dibilang sukses sebagai perantau di Jakarta, umurku 28 tahun, aku punya pekerjaan dan income yang stabil, cicilan mobilku sudah lunas dan aku tinggal di apartemen di kawasan Kalibata (yeee ketebak kali ya) sendirian, lumayan kesepian

Dulu-dulu mungkin cewe-cewe pacarku sering tinggal di apartemenku Namun kali ini aku lagi gak punya pacar Aku punya tetangga sebelah kamar, dia seorang wanita dewasa mungkin usianya 35 tahunan Namanya Dewi, namun aku sering panggil dia Tante saja

Yang aku takjub dari wanita-wanita usia segini selain si Tante juga adalah mereka dalam masa dewasa-dewasanya Mature dalam hal, berpakaian simple namun masih memancarkan aura keseksian tanpa berprilaku norak untuk memancing perhatian kayak ABG Atau ini kelainanku yang lebih suka wanita dewasa

Aku dan Tante sebenarnya sudah cukup akrab Setiap pagi aku sering satu lift bareng Tante Dewi menuju lobby Yang kutau, Tante ini punya toko DVD di ambasador hasil patungan dia dengan keponakannya Aku pun sering bertemu dengan Tante setiap kali berenang rutin hari Sabtu pagi Namun begitu-begitu saja

Tidak ada yang istimewa dari pertemuan-pertemuan kami itu Saat aku lagi fresh-freshnya putus dengan pacar, tiba-tiba pertemuanku dengan Tante Dewi lebih sering, terlalu sering seperti bukan kebetulan seperti tiba-tiba ketemu di minimarket dibawah lalu aku naik ke atas bareng, atau tiba-tiba parkirannya sebelahan

Ge-erku merasa Tante ini ngikutin aku Dari kedekatan kami ini, aku ambil kesempatan saja dengan meminta pin bbm Tante Tante dengan senang hati memberikannya “Kupikir kamu gak bakalan minta Ren, hampir aku yang minta duluan” ujar Tante menggodaku

Semenjak itu kami mulai bbm-an dari yang hanya pura2 saling bertanya apakah berenang atau tidak hari sabtu, atau aku tanya DvD film apa saja yang sudah ori Lama kelamaan chat kami semakin intim Tante Dewi menanyakan kemana pacarku

“Aku kok gak pernah liat pacar kamu ya? biasanya kalian berenang bareng?” “Sudah putus dari kapan tau Tante…” “Oooo… ceritain dong ke Tante” “Tante nih kepo aja, hahahaha” tante membalasku dengan emoticon *not interested* dan icon *:P*

“Hehehehe, iya Tan, makin ke sini makin gak sreg sama dia, kerjanya marah maraaaah mulu, cemburu ini itu, dianya kelewat manja, minta jemput sana sini, dikira saya gak kerja kali ya, sekali-kali okelah, lha ini hampir tiap hari minta dijemput Egoislah, masih ABG sih maklum” “Lah emang dia umurnya berapa Ren?”

“berapa ya, baru semester 2 tuh Tan” “oooo dasar om-om nyarinya ABG-ABG”

Monyet nih si Tante ngatain gw, “Daripada Tante,…” aku hentikan ketikanku, aku gak tau latar belakang si Tante Dewi ini apakah sudah punya pacar, kalo nggak kenapa sendiri dll “Eh btw Tante tinggal sendirian aja?” “Iya, kenapa? Rendi mau temenin” wah? agresif juga nih, dipancing dikit kesamber

“Lah kan udah ditemenin terus Tan, tapi cuma kepisah tembok aja” dari chat2an kami, aku jadi tau Tante ini gak mau pacaran karena dulu pernah dikecewakan Yah standar lah cewe kecewa sama cowo Akhirnya sekarang Tante lebih memilih hidup liberal, menerima siapa aja yang datang kehatinya tanpa ikatan

Hari demi hari, chatting kami semakin intim, kami jadi sering berenang bareng Dan saat berenang ini kesempatanku untuk memanjakan mataku dengan memandangi tubuh tante di balut pakaian renang Pakaian renang yang Tante pakai gak seberapa seksi, malah aku pikir sangat sopan karena model baju senam yang menutupi hingga paha

Hingga suatu saat “Ren, cerita dong kamu udah ngapain aja sama pacar kamu” “Ah gak ngapa2in kok tante, kami saling menjaga” “Heuuuu boong amat, dikira gak kedengeran tiap malam kalian berdua kayak gimana?” Wah aku gak memperhatikan kalo ternyata permainan ku dengan mantanku sampai terdengar ke kamar Tante Dewi

“Hah?” belom selesai ku ketik Tante membalas “Kamu putus kan udah lama Ren, bukannya udah hampir 2 bulan Emang tahan gak begituan?” “Begituan gimana nih Tan, aku gak ngerti” “Rendi nih ya, aku delete pin bbmnya nih sekali lagi ngeles”

“ehhh, iya iya Ya gimana Tante kepengen sih, cuma mau sama siapa? mau pake pelacur takut kena penyakit Minta jatah2 mantan gak mungkin banget gengsi lah hahahaha ” Aku tekan enter dan menambahkan ketikanku “Tante mau bantu brangkali?” Chat bbm berubah dari centang menjadi *d* menjadi *r* artinya bbmku sudah kebaca sama Tante

Tapi lama kumenunggu, Tante gak bales2 Duh, bego banget, tersinggung deh si Tante 15 menit berasa 5 jam nungguin balesan Tante Apa ku samperin aja ya ke kamar Tante Dewi minta maaf “TINUNG” bunyi tanda bbm masuk menyalak dari BBku

AH! Tante membalas “Saling bantu lah Ren, aku gini-gini juga butuh, kita sama-sama manusia” begitu bunyi bbm si Tante diikuti dengan emoticon kiss “Beneran Tante?” aku setengah tidak percaya, tidak menyangka sebentar lagi akan bercinta dengan sang Tante

“Enak nih mumpung masih terang, kamu ke kamarku ya Ren 15 menit lagi, aku mau rapi2 dulu ” “Oke tan, btw aku request boleh?” “Apa say?” “Tante gak usah make up ya” “Sure beb” “Haiiiii… ” begitulah Tante menyambutku sambil membuka pintu setelah ku mengetuk 2x Tante hanya memunculkan kepalanya dari balik pintu

Sore itu sang tante terlihat fresh karena baru saja selesai mandi, tidak ada make up yang menempel di wajahnya sesuai permintaanku Sang tante menggunakan lingerie warna hijau transparan Dari pandangan mata elang ini, terlihat tante gak make daleman Makanya pas buka pintu dia ngumpet di belakang pintu terus Tanganku ditarik masuk lalu cipika-cipiki, aku sosor saja karena gak tahan dengan wangi nafas tante, sepertinya baru saja sikat gigi

“Eiittttsss… sabar doooong” “Maaf tan, habis tante Dewi nafsuin banget”

Aku meletakkan BB dan kunci kamarku di meja dapur kamar tante “Maaf Tan, aku gak sopan, dateng cuma begini aja” Aku menunjuk ke pakaianku Karena kupikir hanya sebelah kamar jadi aku gak ganti baju, lagian ke kamar Tante mau ngentot, ngapain rapi2 Pakaian kebangsaan yang kupakai tiap ML, kaos oblong dan celana gombrong tanpa CD

“Gakpapa, ntar Tante bongkar juga kan?” Tante sepikiran sama aku ternyata Sang tante mengajakku ngobrol dulu di sofanya sambil nonton CNBC Ha? CNBC? iya, saat itu beritanya lagi tentang Bom Boston yang baru-baru aja terjadi

Sang tante nanya-nanya soal ini itu, teori konspirasi, doktrin agama, sampe CIA/FBI Sepertinya ini macam icebreaking sekalian mungkin ngetes intelektual sang tamu (ane sendiri) ini sejauh mana hahahaha aneh…

Ngobrol lumayan lama kami pun mulai bergumul, kali ini nggak ada *entah siapa yang memulai* karena waktu itu aku duluan yang nyosor Tante Kami ciuman hebat, tante Dewi selalu french kiss hot sekali, tapi sebenarnya aku gak suka, aku tenangkan tante untuk berciuman romantis

“Tangan kamu sopan ya” tante mengkomentari tanganku yang masih melingkar di belakang punggung tante, mendekap erat jangan sampe tumpah eh lepas “kenapa tan? udah mau di grepe2 emangnya?” “Euh kamu… bahasanya plis deh, di-sti-mu-la-si!” sambil tersenyum

Aku rebahkan badan tante membelakangiku sambil aku tetap menciumi pundak, tengkuk dan kuping tante, tanpa basahan tentunya Aku baru saja tau kalau wanita tetap saja mau diperlakukan halus, mau bagaimanapun latar belakang dia

“SSaaaaayyyyy… ” tanganku mulai mengelus2 perutnya Perutnya tante Dewi ini gak buncit tapi gak kenceng Pas lah

Sesekali aku menyenggol toket tante yang ukurannya besar sekali Benar2 besar!!! mungkin ini 38C, meskipun putingnya tidak pink lagi namun tidak lebar Sungguh seksi sekali Puting tante sudah mengeras, aku main-mainkan seperti tombol switch on/off gitar lembek Tante mulai mengerang dan badannya mulai belingsatan Kedua tanganku menjamah kedua semangka lembek raksasa

Sambil menikmati kecupan demi kecupan di pundak punggung dan tengkuk, tante mulai terlihat tidak tahan, tangan kirikupun mulai turun ke bawah, Aku pernah lihat video di youtube, cara terbaik merangsang vagina wanita bukanlah langung dicolok tapi dibuat geli area sekitarnya dahulu (entahlah suhu suhu lebih tau nih hehehe)

Woooooow… begitu tanganku sampai di memeknya, ternyata liang surganya lagi banjir, oh Jokowi harus turun tangan nih, mencari tau banjirnya dari mana ahahahahaha… setelah merangsang2 sebentar, kumasukkan satu jariku kedalam memek si Tante Terasa sentakan* di tubuh tante Dewi saat jari telunjukku masuk ke dalam

“HHhhhhhhhhhh………kkkkkammmmmuuuuuu iiiiihhhhh… ” “Beeeeeebbb…… ” lah dia manggil aku beb?? aku merasa di atas angin setiap kali bisa membuat seorang wanita gak berdaya kita rangsangi tersange-sange (bukankah kita semua begitu ya?) “BBBbbbeeeeebbbbb…… jari kamu pinter amaaaat… ”

“Hhhhhhhhhhh… kamuuuuuu, aku lupaa nama kamua” Yalah!!! sempet2nya nanya nama AKu lanjutkan lagi sodokan dengan jari telunjuk ini Terasa badan tante mulai meronta-ronta Perlu diketahui, sang tante ini ukurannya gak kurus loh, tinggi tante ini hampir sedagu ku, dan beratnya mungkin 69-75kg jika ditelaah dari beban yang diterima badanku ini

Tubuh tante makin menggelinjang hebat, dia berteriak “ML-in aku… ML-in akuuuuuu… ” aku makin semangat meremas buah dadanya dan mengobel memeknye Terasa tante Dewi mau beranjak merubah posisi, aku dengan sigap memindahkan tanganku dari toket kanan tante ke toket kiri tante (ingat aku posisinya di belakangi tante dan kami pangkuan di sofa) Dengan posisi begitu, otomatis tanganku menahan badan tante dan tante makin mengerang mencoba keluar dari kuncianku

Tiba-tiba tangan tante mencakar tanganku yang sedang meremas toket ini SSSSssssoooooooooooooorrrrrr…… si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan membasahai paha tante dan juga tanganku, untungnya sofa tante dari bahan kulit sintetis jadinya gak merembes lantai kayu apartemen tante langsung becek Nafas tante yang tadinya memburu mulai mereda tenang namun mukanya merah padam

Lalu berselang beberapa menit, tante merebut tangan kananku dan tante menarik badanku Aku terjatuh diatas becekan squirtan tante, punggung kaos dalamku becek tante menyusul menjatuhkan badannya ke atas badanku Sepintas kami bergulat untuk mendapatkan posisi diatas satu sama lainnya

Namun aku seperti naluriah membiarkan tante Dewi menguasai badanku Kami bergumul dan berguling2 menjauhi becekan dan melanjutkan aksi kami di karpet bulu di lantai tidak jauh dari sofa, menghindari cairan squirt-an tante,* tante masih menyerangku dengan meniban badanku, menciumiku dengan brutal

“Taaaannn… mmmm… mmmmmmpppelan-pelan ajaaa…mmmm” french kiss super sange Aku baru sekali ini bercinta, bahkan belum sampe ML sudah begini sangenya Sepertinya tante tidak mau mendengarkan permintaanku

Kami berciuman hebat, kontolku sudah mengeras sekali dan menggesek2an ke celana lingerie tante Tante makin menggila, dia rebut kontolku dengan tangan kanannya dan dikocok2 sambil masih menciumi bibirku Aku pun tak kalah sigap, kucoblos memek Tante dengan jari telunjuk “AAAkkkkkkhhhhh… Bangsaaat!!!” PLAKKKK!!!!! OMG kenapa nih gw digampar tante “Lakuin lagi! Lakuin lagiii!!!” wah ada potensi BDSM sepertinya

Lalu sambil masih menindih badanku seperti tidak mau melepaskan badanku, Tante memutarbalikkan badannya, dan slubb!!! tiba2 mulutnya sudah ada di kontolku… dan sebagai balasannya, saya dihidangkan lembah gelap yang indah, aku jilat2in saja sampe Tante Dewi mulai mengerang2 kurang lebih dari sejak perciuman kamu di sofa hingga posisi 69 ini sudah hampir lebih dari setengah jam

Tante mungkin mulai heran (dan takjub I don’t know) kenapa aku belum crot juga “Kammmuuuu… beloom mau keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat aku menyelesaikan kalimatku, tante squirt untuk yang kedua kalinya, menyemprot tepat di mukaku Aku gak tau squirt ini cairan apa, katanya yang pasti bukan cairan kencing Lagipula aku lagi sange di ubun2 gini gak nolak lah

“HHhhhhhhhhhh… gilllllaaa… permainan kamu hhhh hhhh hebat yah hhh hhhhhh aku mau kontol kamu sayyyyyy mmmm mmmmm” ujar sang tante sambil lanjut menyepong kontolku “Aku udah boleh masukin ya tan, tapi gak enak nih masa di lantai?” tante beranjak dari tubuhku sambil tetap menyepong kontolku Aku dengan susah payah berdiri dan tantepun berlutut melanjutkan emutannya

“Taaaannn… katanya mau dimasukin?” aku yang tak tahan di sepong mulai blingsatan seperti mau crot Tante mungkin melihat aku seperti mau crot, akhirnya melepaskan sepongannya dan secepat kilat menyambar bibirku, kami berdua bercumbu kembali Cumbuan ini hebat sekali, seperti si tante Dewi ini benar2 lagi mengeluarkan pusing2 di kepalanya

Kami berciuman sambil berdiri, tante berujar “Ke kamar mmmm aja mmmm sayymmmm” sambil menarik badanku yang erat menempel dengannya DIbukakan pintu kamar dia dengan posisi kami berjalan sambil berciuman

Terbukalah kamar tidur tante Tempat tidur size 200 yang besar dan dengan bedcover yang masih tertata rapi Aku angkat tubuh tante dengan memegang kedua paha tante, kedua kaki tante pun refleks melingkarin tubuhku, kontolku yang tegang masih tertutup celana mulai memaksa masuk ke memek tante yang juga masih tertutup lingerie

Kemudian aku lemparkan sang tante ke kasur Buuuuukkkkkk…… setelah itu aku membuka celana dan kaosku segera Tante juga bermaksud untuk membuka lingerienya namun aku hadang “Jangan tan, nanti aku bantuin…” Ku serang tante, mencumbunya dengan ganas, kami bergumul hebat dalam waktu singkat tempat tidur tante yang rapi sudah gak karuan

Aku yang sudah blingsatan mencoba membuka lingerie tante Dewi Tapi akunya tidak sabaran hingga lingerie tante robek “Maaf tante… nanti kuganti” “Udah gakpapa ayo ngentot aja” And here is the moment of truth Kepala si Otong sudah nangkring ke mulut goa si tante

Perlahan-lahan kumasukkan Blessssss… “AaaaAAAAaaAAkkkkhhhh… ennnnaaak beeeeb…… uuuuughhhh perrrasaaannnn tadi kontol kammmmmmu kecil deh, kok kalo udah masuk berasa tebel enaaaaak” WATDE??? sialan nih tante, sebagai hukuman, kuhentakkan keras2 hujamanku sekali, cukup sekali itu Tante langsung banjir dan mulai menggoyang2kan pantatnya sebagai reaksi genjotanku

kulanjutkan genjotanku bervariasi, posisi kami masih misionaris rpm rendah berganti2 cepat-pelan-cepat-pelan, biar gak terlalu capek Terasa tante mesinnya udah mulai panas, kami bercinta dengan posisi ini lama sekali, aku sangat menikmati setiap jengkal tubuh kenyal tante

Mungkin tante sudah mulai bosan, tante pun mengambil kendali agar kami berubah posisi Kami berguling kesamping, kontolku terlepas sebentar namun tante dengan sigap langsung memasukkan kembali kelubang memeknya “Oooooouuuhhhhhh… mmmm… reeeeennn…… ” tante Dewi menggenjot si Joni perlahan2 hingga akhirnya dengan ritme konstan Sesekali tante menciumi bibirku dengan begitu basahnya

Tante juga sesekali menggigiti putingku, selama posisi ini tanganku tidak pernah lepas dari kedua belah dadanya, bergantian aku menjilati puting ranum tante Seperti kubilang, puting tante sudah tidak pink lagi, namun aku tak peduli aku sangat menikmati menggoda tante dengan jilatan-jilatan ini Terasa genjotan tante semakin menjadi, moaning tante semakin keras

“Aaaaaakhhhhh… teruuuuus terusssssss… beeeebbbbbbbaaaaaakkkhhhhhh”

Kemudian dia menarik kedua tanganku dari toketnya dan dengan satu tangan meletakkannya jauh di atas kepalaku sedangkan tangannya yang lain dengan erat menjambak rambutku, aku seperti tawanan yang disekap agar tidak kabur Lalu masih dalam posisi woman on top kedua kaki tante Dewi mencoba melingkari badanku sampai2 aku harus mengangkat pantatku agar kaki tante ini bisa masuk ke bawah

Aku serasa dililit ular anakonda Seperti sedang bergulat akupun berusaha keluar dari kuncian tante, kakinya memiting tubuhku sambil tetap menggenjot kontolku Saat erangan tante semakin keras dan genjotannya semakin kencang, akhirnyaa… SRRRRrrrtttt aku merasakan dinding vagina tante berdenyut2 hebar memijat batang kontolkua Tante sedang orgasme

“Oooouuuuhhhhhhh……hhhhhhhhhhhhhh… hhhhhhhhhh h… hhhhhmmmmmhhhhh hhhhh hhh” Nafas tante yang tadinya gak karuan, perlahan seperti terbuang lega semua

“Nikmat sekali bercinta dengan kamu Ren” “Enak sih enak, aku belum keluar nih Tan!” ujarku protes “Iyaaa deh… cowo itu makin lama makin bagus? Istirahat sebentar ya, Tante Dewi janji pasti bikin kamu crot kok, kalo nggak juga berarti kamu ini hebat sekali, dan tante gak akan ngasi kamu pulang sebelum kamu crot ” Aku emang ada “kelainan” Aku ini lama sekali crotnya, aku bisa 3 jam bercinta dan tidak crot juga

Apalagi kalau menggunakan kondom Aku setengah bangga, kebanyakan wanita-wanita yang kuentotin malahan protes karena aku terlalu lama Dan dikala si Joni otong lagi cape, bukannya cepet crot, yang ada malah ngambek total Ah geblek

GGggrrrrkkkkkkkkggrkkgrrrkkk…

“Eh bunyi apa tuh?” tanya Tante “Perut kamu ya? hahahaha, udah gembul, lagi tengah2 ML kok ya bisa2nya laper?” “Yah si tante, kepalaku, perutku sama tititku itu yang ngatur departemennya beda2, jadi bisa aja laper ” “Yaudah kita break dulu deh ya Ren, aku pesenin bakmi, abis makan kita lanjut gulat lagi, Tante Dewi mau ber-ronde-ronde sama kamu ”

Wek! Kulihat jamku udah jam 7 malam Bisa balik jam berapa nih?

Akhirnya setelah makan dan istirahat sebentar dengan ngobrol2, kami melanjutkan pertarungan kami Malam itu hingga pagi, kami bercinta 4 ronde, aku ngecrot 2 kali jadi total dengan yang sore/siang 5 ronde dengan skor 2-5 Itu diluar squirt-an Tante “Tante, makasih ya hari ini aku puas sekali”

“Aku yang terima kasih Ren, kamu hebat sekali, kayaknya ini dendam 2 bulan gak ML ya? kapan-kapan kita lakuin lagi ya” “Pasti Tan, aku siap ngelayanin Tante Dewi kapanpun Tante mau ” “Aku juga Ren sebaliknya, kalo kamu yang perlu bilang aku aja ” Aku tersenyum dan kubilang “Aku balik ya Tan” jam di posisi 3 pagi

“Tanggung beb, nginep aja sampe besok, eh ini udah besok ya? Kalo pulangnya besok aku janji aku mandiin deh” Kata Tante Dewi.



Jumat, 24 Maret 2017

KECANDUAN DENGAN PEJU YANG KELUAR DARI KEMALUAN ANAK ABG

Domino 99 BandarQ Domino QQ Poker Online Teraman dan Terpercaya
Jam weker dimeja kamarku berdering pada jam 09 00 pagi, memang aku mensetting pada jam itu, karena tadi sampai terdengar adzan subuh aku masih belum bisa memejamkan mata untuk tidur . Aku menggeliatkan tubuhku terdengar kerotokan pada pinggangku, dengan malas aku bangkit dari tempat tidur…

ups aku lupa kalau aku tadi tidur dengan tubuh telanjang bulat… kuliat tubuhku dari pantulan cermin besar mmm… dalam usia hampir kepala 4, kulihat tubuhku masih bagus dilihat… buah dadaku yang berukuran bra 36 B masih cukup kenyal, pinggangku masih ramping tak berlemak, pinggul dan pantatku kata mas Seno, almarhum suamiku adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat seksi dan serasi dengan sepasang kakiku yang panjang…

wajahku…? kata mas Seno lagi, katanya wajahku lebih pantas dibilang seksi daripada cantik… entahlah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan… Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi gairah birahiku meletup dengan tiba2… di depan cermin besar itu aku meremasi buah dada montokku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… sudah 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku benar-benar loyo

Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah keramaian jalan tol, saking ngga ketahan… Semalam, dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep koleksi almarhum mas Seno… aku melampiaskan hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang…

Maka betapa jengkelku, sekarang belum setengah jam mataku terbuka, gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agak menggigil juga tubuhku… Aku memang wanita berlibido tingg.

Sejak ABG aku sudah mengenal masturbasi… menjelang lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi… Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Bandung sementara orang tuaku di Jakarta…

pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki pemburu seks … beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda, dengan sebab yg hampir sama… yang aku ingat, sore pulang kuliah diantar teman kuliahku, aku lupa namanya… pokoknya keturunan Arab…

aku lupa bagaimana awal mulanya, aku bisa nyepong kemaluan Arab ganteng itu di dalam kamarku dalam keadaan pintu ngga terkunci dan Ipah pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku utk menaruh pakaianku yg habis diseterikanya… aku tengah terkagum-kagum dengan volume batang kemaluan Arab ganteng yang lebih besar dari lenganku dan minta ampun panjangnya

Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu Tapi buatku ga ada masalah karena malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan sementara di rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan si Arab ganteng yang berantakan…

Kejadian yg lain pernah juga tengah malam, lagi seru-serunya ML sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak petugas ronda yang rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaanku masukin cowok malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil kabur…

sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari kost baru lagi… Satu lagi yang ga bakal aku lupa, affairku dengan bapak kost, biar sudah tua tapi ganteng dan handsome dan yang membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun kesiangan esoknya…

sayang aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah sama istrinya… abis siang bolong bapak itu ngajakin naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan mampu menolak, kalo tetekku sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh…pintu di ketok-ketok dari luar dan terdengar suara ibu kost memanggil namaku…

mendengar itu bapak kost yg sedang memainkan batang kemaluannya di liang sanggamaku, jadi gugup dan efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… pejunya berhamburan di atas perutku banyak sekali… bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…

Nasihat sahabat-sahabatku, banyak merubah perilaku seksualku yang liar… Dengan susah payah aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas dan aku mengumbarnya… awalnya mana sanggup aku menahan seminggu tanpa aktivitas seksual… bakal uring-uringan dan kepala terasa pecah…

Sampai akhirnya aku ketemu dengan mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… ngga hanya sosoknya yang jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, harus married dengan mas Seno karena keburu hamil

Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh Astari buah cintaku dengan mas Seno Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai akhirnya 5 tahun yg lalu, kecelakaan mobil di jalan tol merenggut mas Seno dari kami berdua…

Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang sedang menanjak pesat dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda, itupun juga hanya having fun semata, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi cukup memuaskanku…

Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan keluar kamar…

” Heee… Ron kamu disini ? kok ga sekolah ?” Kudapati Ronie di belakang komputer Astari. Ronie adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku itu Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan

” Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit kali aja butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan Ronie, penderitaanku agak berkurang…

” Ron, kamu bisa mijit ga ? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Ronie tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Ronie kaya anakku sendiri Ronie duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku mulai mendesah resah…

percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun… sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Ronie yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun… uuuhh… dadaku terasa sesak akibat tete’ku yang semakin mengencang…

aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan Ronie, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku…

” Eehh… tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku

” Ron… tolong remasi tete’ tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yg tengah mengencang… Benar-benar hilang sosok Ronie yg sehari-hari adalah pacar Astari anakku yang ada dibenakku saat itu Ronie adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

” Yaaaaahh hhh…hhh… enaaaak Ronn ulangi lagi sayaaang oooohhh… ” tubuhku menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Ronie tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku

” Ciumi leher tante… hhhmmm sssshhh yaaahh kecupin sayaaang aaaaccchh… sssshhh ” bisikan dan desah mesraku menuntun Ronie melakukan apa yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat

Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Ronie yang matanya terbelalak liar menatap nanar tubuh bagian depanku dengan mimik ngga karuan Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya…

anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku

Baju seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Ronie untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit dadanya, bungkahan dada jantannya kuremas dengan gemas

Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar entah ada apa dibaliknya ? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka… kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…

aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Ronie… Ooooohhh my God ! teriakku dalam hati… menyaksikan batang kemaluan Ronie yang mengacung di antara pahanya… begitu macho, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang besar tampak mengkilat…

Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya… Kembali tubuh Ronie menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya…

mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalo bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Ronie makin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya…

Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku… sesekali kusambut peju itu dengan lidahku… mmmm… rasa peju yg khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa, dengan bobolnya peju Ronie… Tapi beberapa saat batang kemaluan yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak menyusut sedikitpun masih tetap keras…

tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Ronie yang menggelosoh di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie, di atas kemaluan Ronie… kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju itu kearah liang sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi…

wooohh… ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera melahap mangsanya…

” Iiiiihhh… bantu dorong sayang… Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluan Ronie menembus liang sanggamaku diiring rasa perih yang menggemaskan…

” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang ” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

” Aaaww… aahh… ooww pelahan duluuu sayaaang… burung kamu gede banget… perih tauuk ” aku ngedumel manja… ketika Ronie mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku… membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…

entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Ronie yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding liang sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa ! dalam waktu kurang dari 5 menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya peju orgasme yang kedua… dan…

hhwwwoooo… aaaammmpppuuunnn !!!! Rupanya Ronie tak mampu menahan lebih lama bobolnya tanggul peju nya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sepeler-pelernya ke liang sanggamaku… diiringi erangan mirip suara binatang buas sekarat…

Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Ronie memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Ronie datang ke rumah

” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput saudara sepupunya yang masih SD…” Jawab Astari ketika aku menanyakan tentang Ronie yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi…

Hampir sebulan lamanya Ronie tak muncul ke rumah, akupun maklum, Ronie sebagai remaja hijau, tentu mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa berdosaku kepada Ronie dan Astari anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Ronnie… kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…

Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Ronnie mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sdh berusaha menetralisirnya iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah Ronnie yg innocent…

betapa tidak… terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku…

maka kekacauan inilah yang mendorongku menerima tawaran Adrian seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak ketika ia mengajakku memasuki sebuah president suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari ketenangan membicarakan pekerjaan…

walaupun yang terjadi kemudian adalah rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan gemasku… dan… lolosnya pakaian kami satu persatu… payudaraku yang mengencang akibat remasan tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya pada clitorisku…

batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya… ooowww… nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali berturut-turut…

2 jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Adrian atas permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay… beberapa kali aku berkencan ranjang dengan Adrian lelaki tinggi besar berstyle dandy… kepuasan sex kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas ranjang…

tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama Ronnie itu tak juga sirna… Sampai pada suatu malam hujan turun dengan deras… rupanya malam itu Ronnie sedang dirumah, berbincang dengan Astari di ruang tamu… sedangkan aku nonton TV diruang belakang…

” Ma, mas Ronnie mo pulang tuh…” terdengar suara Astari dari belakangku…

” Eh… pulang ? hujannya gede banget, tunggu reda aja jauh lagi rumah Ronnie ” jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…

” Ronn… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya… Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak

” Tapi Ronnie harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku yang menelpon kerumah Ronnie memintakan ijin orang tua Ronnie, yang ternyata menyambut baik…

Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi kembali Aku melewati kencan ranjang dengan Adrian… tapi… entah kenapa kali ini…

susah sekali aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas…

tunggu apa lagi ??? mmmm… bisikan setan aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Ronniepun masih belum tidur…

” Ronnie kamu belum tidur ?” tanyaku gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?

” Tante juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Ronnie menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol…

dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali… bibirku sudah dalam lumatan bibir Ronnie… sergapan nafsu birahiku tak dapat kuelakkan dan remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku… gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis disertai erangan manjaku… satu demi satu pakaian beterbangan meninggalkan tubuh kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui tubuh pacar anakku itu…

tapi aku sudah melupakan siapa Ronnie, yang aku tahu Ronnie adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini Ronnie lebih lihay dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir tak percaya ketika Ronnie menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…

” Ronnn… sssshhh… kamu piiiinteer sekarangg… ooohh ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Ronnie tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki…

aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa pada liang sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku…

luluh lantak tubuhku dihajar aksi ganas Ronnie… tapi buatku adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa yang mengantarku meraih dua kali kenikmatan orgasme… tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…

“Ronnie jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dg nada dingin

” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante ” jawab Ronnie agak gugup menyebut namaku

” ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya Ronnie menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Ronnie banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…

“Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut… mmmm…

anak pintar ini dengan cepat menguasai permainan baru yg kuajarkan… dengan telaten setiap inchi tubuhku dirambahnya dengan remasan, gerayangan tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar liar… rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan desah gelisahku… diselingi jeritan gemas…

” Ayo sayaang…hh hhh… Tante udah ga tahan dengan peju mu…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada clitorisku…

” Aoooouuuhhh… Roooonnn… hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut Ronnie, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Ronnie, namun kali ini Ronnie menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa…

“Enaaak Tante ?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu…

ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Ronnie dengan garangnya… jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi ronnie yang mengeros buas…

“Aaaahhhkkk… Roonnnie ssaayaang… aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa susah untuk kuceritakan sensasi malam itu…

“Tante…hhh…hh Ronnie ampiir keluaar peju uu… sssshhh ” desis ronnie dengan suara bergetar… matanya garang menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini

” Ayoooo sayaanggg… semburkan peju bareng Tante… ooouuuuhhhh… !!” Ya ammppuuun… mengerikan sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Ronnie menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang… dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat…

Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar… hujan di luar rupanya sudah berhenti juga…

” Tante… boleh Ronnie pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah keheningan…

” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah ?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…

“Titit kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar ” sambungku dengan nada serius… Ronniepun mengangguk tegas Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat…

Gila… digarasi masih sempat kulakukan oral sex sampai keluar peju nya… kutelan habis peju segar yg menyembur di dalam mulutku… Capek yang luar biasa kurasakan setelahnya, badan rasanya lengket-lengket dan bau gak jelas.



luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com